Kisah 7 Korban Kutukan Keris Mpu Gandring yang Melegenda

Senin, 13 Februari 2023 - 17:07 WIB
loading...
Kisah 7 Korban Kutukan Keris Mpu Gandring yang Melegenda
Kisah tujuh korban kutukan Keris Mpu Gandring yang melegenda akan dibahas dalam cerita kali ini. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Kisah tujuh korban kutukan Keris Mpu Gandring yang melegenda akan dibahas dalam cerita kali ini. Keris Mpu Gandring merupakan pusaka yang kehadirannya tak terlepas dari sosok Ken Arok seorang raja dari Kerajaan Singasari.

Salah satu kesaktian keris Mpu Gandring paling terkenal adalah kutukannya yang banyak memakan korban. Kutukan keris ini terbukti dengan banyaknya korban yang berjatuhan akibat penyalahgunaan dari pusaka sakti karya Mpu Gandring tersebut.

Baca juga : Misteri Keris Mpu Gandring yang Menewaskan 7 Keturunan Ken Arok

Lantas siapa saja korban dari Keris Mpu Gandring? berikut ulasannya :

1. Mpu Gandring

Pada awal dalam membuat keris ini, Ken Arok hanya memberikan waktu satu malam saja kepada Mpu Gandring untuk menyelesaikannya. Permintaan dari Ken Arok tersebut disetujui oleh Mpu Gandring.

Namun pada saat Ken Arok mengunjunginya, keris tersebut belum selesai dikerjakan. Dengan adanya hal ini Ken Arok marah besar dan menusuk Mpu Gandring dengan keris yang dibuatnya.

Dalam kondisi sekarat Mpu Gandring mengeluarkan kutukan kepada Ken Arok. Dia mengatakan bahwa keris tersebut akan meminta tujuh keturunan dari Ken Arok.

2. Tunggul Ametung

Tunggul Ametung merupakan kepala daerah Tumapel (Cikal bakal kerajaan Singasari), yang saat itu adalah bawahan dari Kerajaan Kediri yang diperintah Kertajaya dengan gelar "Dandang Gendis" (raja terakhir kerajaan ini).

Motif pembunuhan Ken Arok terhadap Tunggul Ametung adalah agar mendapatkan istrinya yang cantik yakin, Ken Dedes. Selain itu ia juga mendengar dari Brahmana Lohgawe bahwa “Barang siapa yang memperistri Ken Dedes akan menjadi Raja Dunia”.

Sebelum upaya pembunuhan terhadap Tunggul Ametung, Keris ini dipinjamkan kepada rekannya yakni Kebo Ijo yang tertarik dengan keris dari Mpu Gandring tersebut. Hal ini dilakukan sebagai siasat dari Ken Arok agar yang disangka membunuh Tunggul Ametung adalah Kebo Ijo.

Siasat Ken Arok berhasil dan hampir seluruh pejabat tinggi Tumapel percaya bahwa yang membunuh Tunggul Ametung adalah Kebo Ijo. Sedangkan Ken Arok pada saat itu adalah orang kepercayaan pemerintahan Tumapel.

3. Kebo Ijo

Kematian dari Tunggul Ametung tentu membuat Kebo Ijo semakin sengsara. Pasalnya ia selalu dikaitkan dengan kematian pemimpinnya tersebut.

Karena situasi yang semakin memanas membuat Kebo Ijo dikeroyok oleh para pejabat dan ditusuk dengan menggunakan keris dari Mpun Gandring.

4. Ken Arok

Sepeninggalnya Tunggul Ametung, Ken Dedes kemudian diperistri oleh Ken Arok. Sehingga secara tidak langsung kedekatan Ken Arok dengan anak Ken Dedes yakni Anusapati mulai dekat. Sehingga ia mulai mencium bahwa yang membunuh Ayahnya adalah Ken Arok.

Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.

Mengetahui niat balas dendam tersebut kutukan dari Mpu Gandring pun mulai bekerja. Sehingga keris karya Mpu Gandring ini terbang ke tangan Anusapati dan menyerahkan ke Ki Pengalasan untuk membunuh Ken Arok.

Baca juga : Kisah Keris Mpu Gandring, Pusaka Pembunuh 7 Keturunan Ken Arok

5. Ki Pangalasan

Ki pengalasan merupakan pendekar sakti kepercayaan dari Anusapati. Ia ditugaskan oleh Anusapati untuk membunuh Ken Arok atas balas dendam kematian ayahnya, Tunggul Ametung.

Namun setelah Ki Pengalasan telah berhasil membunuh Ken Arok, ia dikhianati oleh Anusapati dengan cara dibunuh menggunakan Keris Mpu Gandring. Hal ini dilakukan rahasia pembunuhan Ken Arok tetap terjaga oleh siapa pun.

6. Anusapati

Setelah Ken Arok meninggal, Anusapati dinobatkan sebagai raja Singasari. Namun dia selalu waspada. Dari bilik tempat tidurnya dikelilingi selokan, halamannya dijaga ketat orang-orang kepercayaannya.

Mengutip dari laman kerisaji.com, Panji Tohjaya, anak Ken Arok dari Ken Umang, mengetahui bahwa Ki Pengalasan hanyalah suruhan Anusapati untuk membunuh ayahnya. Dia bersiasat dengan cara mengajak Anusapati meyabung ayam.

Kemudian Tohjaya berhasil meminjam keris Mpu Gandring dari Anusapati dan menukarnya dengan keris lain. Anusapati terlalu asyik menikmati sabung ayam. Dengan adanya kesempatan tersebut Tohjaya tak menyia-nyiakan kesempatan dan menancapkan keris Mpu Gandring ke dada Anusapati.

Seketika Anusapati tewas pada 1249 –versi berbeda ditulis Negarakertagama yang menyebut Anusapati mati wajar. Setelah kematian Anusapati, Tohjaya kemudian naik takhta.

7. Tohjaya

Pada saat Tohjaya menjadi pemimpin Kerajaan Singasari, ia selalu diselimuti dengan rasa takut terhadap Rangga Wun, Anak dari Anusapati.

Mengetahui ayahnya dibunuh oleh Tohjaya, Rangga Wuni kemudian bersekutu dengan Mahisa Campaka yang merupakan anak dari Mahisa Wunga Teleng.

Setelah pasukannya dirasa kuat, Rangga Wuni dan Mahisa Wunga Teleng berangkat untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Tohjaya. Pada pertempuran tersebut Tohjaya luka-luka dengan keris Mpu Gandring dan akhirnya meninggal.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1345 seconds (0.1#10.140)