Kisah Serunting Sakti, Si Pahit Lidah yang Bersenjatakan Sumpah dan Kutukan

Senin, 13 Februari 2023 - 05:47 WIB
loading...
A A A
BPCB Jambi menyebut, ada dua versi tentang cerita rakyat Si Pahit Lidah. Yakni saat Si Pahit Lidah hidup bersama istrinya, dan adik iparnya, Aria Tebing. Si Pahit Lidah yang bernama asli Serunting Sakti, berselisih dengan Aria Tebing, hingga mengakibatlan Serunting Sakti mengasingkan diri.



Setelah mengasingkan diri dan memiliki kesaktian, Serunting Sakti akhirnya kembali ke tengah masyarakat. Akibat kesaktiannya, setiap sumpah yang diucapkan Serunting Sakti, maka akan menjadi kenyataan. Di mana orang, hewan, atau benda apapun yang disumpahi, akan menjadi batu.

Namun tidak jarang kesaktian Serunting Sakti, juga membuat bahagian banyak orang. Dia bisa menolong sepasang suami istri yang tidak memiliki keturunan, hingga akhirnya memiliki keturunan hanya dengan sehelai rambut pasangan suami istri tersebut. Dia juga mampu merubah lahan tandus, menjadi hutan belantara.

Dalam kisah lain, Si Pahit Lidah harus menghadapi pertempuran dengan lawan yang sangat sakti, yakni Si Mata Empat. Dalam adu kesaktian itu, Si Pahit Lidah akhirnya tewas akibat kelicikan Si Mata Empat. Namun, nyawa Si Mata Empat akhirnya juga melayang akibat terkena racun dari lidah Si Pahit Lidah.

Kisah tentang Serunting Sakti, juga berkembang di wilayah Sumidang, Sumatera Selatan. Di masyarakat Sumidang, berkembang cerita rakyat tentang seorang pangeran Serunting, yang merupakan anak dari seorang raksasa bernama Putri Tenggang.

Saat tumbuh dewasa, pangeran tersebut mempersunting gadis desa bernama Sitti. Pangeran ingin memboyong istrinya ke istana, setelah selesai pernikahan. Tetapi, istri pangeran tak ingin berpisah dengan adik laki-lakinya yang bernama Aria Tebing.



Suami istri yang baru menikah itu, akhirnya sepakat untuk mengajak Aria Tebing ke istana. Tetapi, ajakan itu ditolak Aria Tebing, karena dia ingin hidup bebas di desa dan tak ingin terikat aturan di istana.

Pangeran Serunting bersama istrinya, akhirnya menghargai sikap Aria Tebing. Keluarga baru itupun sepakat untuk membagi tanah warisannya dengan Aria Tebing. Agar tidak terjadi perselisihan, Pangeran Serunting menyarankan agar kebun yang telah dibagi itu diberi pembatas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.8075 seconds (0.1#10.140)