Pemkot Bandung Kerahkan 100 Pemantau dan Pengawas Pelaksanaan Kurban

Rabu, 15 Juli 2020 - 17:29 WIB
loading...
Pemkot Bandung Kerahkan...
Pemkot Bandung mengerahkan 100 petugas ante mortem dan post mortem untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan kurban. Foto/Humas Pemkot Bandung
A A A
BANDUNG - Pemkot Bandung mengerahkan 100 petugas untuk mengawasi pelaksanaan kurban pada Idul Adha 1441 Hijriah atau 31 Juli 2020 mendatang. Mereka bertugas untuk mengecek kesehatan hewan hingga penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gingin Ginanjar mengatakan, mereka bertugas sebagai ante mortem dan post mortem selama pelaksanaan Idul Adha. (BACA JUGA: Soal Tak Pakai Masker, Sanksi Sosial Dinilai Lebih Edukatif Daripada Denda Materi )

Petugas ante mortem memeriksa tempat penjualan dan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih. Sementara petugas post mortem bertugas memeriksa kelayakan daging kurban setelah disembelih.

"Mereka akan memastikan apakah hewan tersebut sehat atau layak. Baik sebelum atau setelah disembelih," kata Gingin, Rabu (15/7/2020). (BACA JUGA: BNN Jabar Tangkap 2 Orang, Amankan 4 Kg Sabu di Leuwipanjang Bandung )

Mereka, ujar dia, akan disebar ke 212 titik di 30 kecamatan. Nantinya, mereka juga akan mengatur distribusi hewan. Termasuk penerapan protokol kesehatan bagi penjual atau pemotong hewan kurban. Semua ketentuan tersebut telah diatur dalam surat edaran Wali Kota Bandung.

Dia mengemukakan, kendati imbauan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH), namun karena jumlahnya terbatas, pemotongan bisa dilakukan di wilayah. Namun mestinya terpusat di beberapa titik. Misalnya di tingkat RW, desa, atau lainnya.

"Memang disarankan potong di RPH. Tapi karena di Bandung hanya ada dua. Apalagi kapasitasnya hanya 50%, jadi memang penuh. Kalau harus di potong di tempat tinggal masing masing, mestinya terpusat. Misalnya satu RW atau wilayah. Tidak boleh bergerombol dan tidak ada warga yang menonton," ujar Wali Kota yang akrab disapa Mang Oded ini.

Mang Oded berharap, petugas bisa melaksanakan tugasnya. Tidaknya hanya periksa hewan qurban secara syari. Tapi melaksanakan protokol kesehatan.

"Saya tidak mau Idul Adha ini ada klaster baru. Protokol kesehatan seperti masker, sarung tangan, sosial distancing, harus diterapkan. Misalnya jangan saling pinjam kampak agar lebih terjaga," tutur Mang Oded.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2661 seconds (0.1#10.140)