Gempa Tremor Menerus Terekam dari Perut Gunung Karangetang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di wilayah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), masih sangat tinggi. Hal itu terlihat dari adanya gempa tremor secara menerus, yang terekam dalam sesmograf.
Dari laporan tertulis sepanjang pukul 24.00-06.00 Wita, Sabtu (11/2/2023), yang disampaikan petugas pengamat Gunung Karangetang, Vieko Kristianse Rompas dalam magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan, gempa tremor menerus terjadi sebanyak satu kali, dengan amplitudo 5-75 mm, dominan 20 mm.
Gunung api yang memiliki ketinggian 1784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, secara visual terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih, dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Saat ini Gunung Karangetang, berstatus siaga atau level III, masyarakat diimbau tidak berada di radius 3,5 km dari puncak pada sektor selatan dan tenggara, serta radius 2,5 km dari kawah utama.
Dalam laporan tertulisnya, Vieko Kristianse Rompas juga menyebutkan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang, diharap tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, dengan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut, dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, juga diminta mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Dari laporan tertulis sepanjang pukul 24.00-06.00 Wita, Sabtu (11/2/2023), yang disampaikan petugas pengamat Gunung Karangetang, Vieko Kristianse Rompas dalam magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan, gempa tremor menerus terjadi sebanyak satu kali, dengan amplitudo 5-75 mm, dominan 20 mm.
Gunung api yang memiliki ketinggian 1784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, secara visual terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih, dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Saat ini Gunung Karangetang, berstatus siaga atau level III, masyarakat diimbau tidak berada di radius 3,5 km dari puncak pada sektor selatan dan tenggara, serta radius 2,5 km dari kawah utama.
Dalam laporan tertulisnya, Vieko Kristianse Rompas juga menyebutkan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang, diharap tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, dengan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut, dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Baca Juga
Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, juga diminta mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
(eyt)