Keris Kiai Ageng Bondoyudo, Jimat yang Dikubur bersama Jasad Pangeran Diponegoro
loading...
A
A
A
Dalam pertemuan dengan Kolonel Cleerens, Pangeran Diponegoro membawa keris Kiai Ageng Bondoyudo bersama dengannya. Seperti biasa, keris diselipkan dibagian depan pinggannya. Pertemuan pun berjalan lancar.
Tetapi, keberuntungan keris itu sirna, pada 28 Maret 1830. Jenderal De Kock tiba-tiba memerintahkan pasukannya menangkap Pangeran Diponegoro, saat perundingan masih berlangsung di Magelang, Jawa Tengah.
Selama dalam penangkapan itu, keris Kiai Ageng Bondoyudo tetap menemaninya. Bahkan hingga dia diasingkan ke Manado, pada tahun 1833, dan ke Makassar bersama 19 orang pengikutnya.
Saat Pangeran Diponegoro meninggal, pada 8 Januari 1855, keris Kiai Ageng Bondoyudo ikut dimakamkan bersama jasadnya. Sampai di sini ulasan Cerita Pagi, semoga bermanfaaat.
Tetapi, keberuntungan keris itu sirna, pada 28 Maret 1830. Jenderal De Kock tiba-tiba memerintahkan pasukannya menangkap Pangeran Diponegoro, saat perundingan masih berlangsung di Magelang, Jawa Tengah.
Selama dalam penangkapan itu, keris Kiai Ageng Bondoyudo tetap menemaninya. Bahkan hingga dia diasingkan ke Manado, pada tahun 1833, dan ke Makassar bersama 19 orang pengikutnya.
Saat Pangeran Diponegoro meninggal, pada 8 Januari 1855, keris Kiai Ageng Bondoyudo ikut dimakamkan bersama jasadnya. Sampai di sini ulasan Cerita Pagi, semoga bermanfaaat.
(san)