Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel disiagakan di Masamba untuk Identifikasi Korban
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjunkan untuk membantu penanganan korban bencana banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Baca : Banjir Bandang Terjang Ribuan Rumah Warga di Masamba
Tim yang dipimpin langsung Kepala Urusan (Kaur) DVI Biddokkes Polda Sulsel Kompol dr. Joko Maharto diberangkatkan hari ini, Rabu (15/07/2020) pagi. Tim tersebut terdiri dari Dokter forensik, dokter gigi, teknisi forensik, teknisi, fotografi forensik.
Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Pol dr. Yusuf Mawadi mengatakan pengiriman tim tersebut merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, guna membantu mengindentifikasi para korban yang berhasil ditemukan, namun tak punya identitas.
"Nantinya Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel, membuka posko ante mortem dan post mortem, dengan kesiapan alat forensik. Tugasnya untuk mengumpulkan data orang hilang dari keluarga, dan memeriksa jenazah, merujuk pada sampel DNA," ungkap Yusuf kepada SINDOnews.
Yusuf memastikan, proses pemeriksaan forensik yang dilakukan pihaknya sudah sesuai standar operasional prosedur DVI interpol serta bekerja dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19. Mengingat kondisi pandemi masih dialami Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
"Tentu semua sesuai SOP kepolisian, protokol kesehatan Covid 19, itu yang utama. Kita kan masih mengalami pandemi. Semoga apa yang diberikan Polda Sulsel dapat membantu penanganan bencana, kita berdoa semua," harap Yusuf. Baca Juga : Alih Fungsi Lahan yang Tidak Terkontrol Pemicu Banjir Bandang
Diketahui, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat sedikitnya ada 4.930 keluarga terkena dampak banjir bandang di Masamba. Jumlah itu berasal enam Kecamatan, yakni Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjelaskan mencatat ada 15 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana banjir bandang tersebut, sementara ada 56 orang dilaporkan hilang. Baca Lagi : Besok, Gubernur Sulsel Langsung ke Masamba Lihat Warganya
"Info dari rumah sakit 11 orang dan empat orang dimakamkan langsung oleh keluarga. Orang hilang dua desa 56 orang belum ditemukan. Data ini kita terus validkan," jelasnya.
Tim yang dipimpin langsung Kepala Urusan (Kaur) DVI Biddokkes Polda Sulsel Kompol dr. Joko Maharto diberangkatkan hari ini, Rabu (15/07/2020) pagi. Tim tersebut terdiri dari Dokter forensik, dokter gigi, teknisi forensik, teknisi, fotografi forensik.
Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Pol dr. Yusuf Mawadi mengatakan pengiriman tim tersebut merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, guna membantu mengindentifikasi para korban yang berhasil ditemukan, namun tak punya identitas.
"Nantinya Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel, membuka posko ante mortem dan post mortem, dengan kesiapan alat forensik. Tugasnya untuk mengumpulkan data orang hilang dari keluarga, dan memeriksa jenazah, merujuk pada sampel DNA," ungkap Yusuf kepada SINDOnews.
Yusuf memastikan, proses pemeriksaan forensik yang dilakukan pihaknya sudah sesuai standar operasional prosedur DVI interpol serta bekerja dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19. Mengingat kondisi pandemi masih dialami Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
"Tentu semua sesuai SOP kepolisian, protokol kesehatan Covid 19, itu yang utama. Kita kan masih mengalami pandemi. Semoga apa yang diberikan Polda Sulsel dapat membantu penanganan bencana, kita berdoa semua," harap Yusuf. Baca Juga : Alih Fungsi Lahan yang Tidak Terkontrol Pemicu Banjir Bandang
Diketahui, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat sedikitnya ada 4.930 keluarga terkena dampak banjir bandang di Masamba. Jumlah itu berasal enam Kecamatan, yakni Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjelaskan mencatat ada 15 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana banjir bandang tersebut, sementara ada 56 orang dilaporkan hilang. Baca Lagi : Besok, Gubernur Sulsel Langsung ke Masamba Lihat Warganya
"Info dari rumah sakit 11 orang dan empat orang dimakamkan langsung oleh keluarga. Orang hilang dua desa 56 orang belum ditemukan. Data ini kita terus validkan," jelasnya.
(sri)