BNN Jabar Tangkap 2 Orang, Amankan 4 Kg Sabu di Leuwipanjang Bandung

Selasa, 14 Juli 2020 - 22:09 WIB
loading...
BNN Jabar Tangkap 2 Orang, Amankan 4 Kg Sabu di Leuwipanjang Bandung
Dua tersangka bandar narkoba dan barang bukti 4 kg sabu yang diamankan petugas BNN Jabar. Foto/BNN Jabar
A A A
BANDUNG - Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat menangkap dua bandar narkotika dengan barang bukti 4 kg sabu-sabu, Selasa (14/7/2020).

Kedua tersangka ditangkap di dua lokasi berbeda. Tersangka pertama Dery ditangkap di Terminal Leuwipanjang, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung dan tersangka kedua, Wawan Kurniawan dibekuk di Km 57 Tol Cikampek, Kabupaten Karawang. (BACA JUGA: Himpitan Ekonomi di Masa Pandemi, Banyak Orang Menjadi Kurir Narkoba )

Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif mengatakan, benar pada pada Selasa 14 Juli 2020, petugas BNN Jabar menangkap dua bandar narkotika yang merupakan target operasi. Mereka anggota sindikat narkoba jaringan Aceh-Jawa Barat.

Sufyan mengatakan, lokasi penangkapan pertama terhadap satu pelaku Dery berlangsung di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung. Di sini, petugas menangkap tersangka dengan barang bukti 3 kg sabu.

"Diduga barang haram itu (3 kg sabu) dari daerah Pamulang, Jakarta. Target (pelaku Dery) menggunakan bus turun di Kota Bandung. Petugas melakukan penindakan," kata Sufyan, Selasa (14/7/2020) malam.

Kepala BNN Jabar mengemukakan, lokasi penangkapan terhadap pelaku kedua Wawan Kurniawan berlangsung di Km 52 jalan Tol Cikampek arah Bandung.

"Dari tangan tersangka, petugas mengamankan 1 kg sabu. Tersangka mengaku, sabu tersebut diperoleh dari wilayah Ciputat, Jakarta," ujar Sufyan.

Total hasil tersangka pengedar sabu yang ditangkap, tutur Kepala BNN Jabar, dua orang dengan barang bukti 4 kg sabu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif menuturkan, selama wabah atau pandemi virus Corona (COVID-19) merebak, BNN Jabar tetap meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, dampak pandemi terhadap perekonomian sangat dirasakan masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, para sindikat narkotika akan lebih gencar merekrut orang untuk menjadi kaki tangan. Karena terhimpit kebutuhan ekonomi, akhirnya banyak orang mencoba menjadi pengedar narkoba.

"Banyak (orang mencoba jadi pengedar narkoba). Kita harus waspada dan jaga lingkungan masing-masing. Kemudian dari semua itu perlu upaya serius pemerintah mengatasi masalah ini sampai tingkat desa dan kota, sehingga punya daya tahan," kata Sufyan dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (5/6/2020).

Sufyan mengemukakan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap banyak pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam kondisi terhimpit kebutuhan ekonomi tersebut mereka sangat rentan dibujuk untuk mencari uang dengan menjadi kurir narkoba.

"Jadi cara-cara sindikat untuk merayu kepada orang-orang yang sedang kesulitan ini banyak sekali. Ini perlu kewaspadaan masyarakat. Jangan sampai terjebak dan tergiur untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah tapi membahayakan diri sendiri dan keluarga. Ancamannya (hukuman) sangat berat," ujar Sufyan.

Menurut Sufyan, peta nasional menunjukkan sindikat narkotika internasional yang menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia berasal dari China dan Iran.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5405 seconds (0.1#10.140)