Himpitan Ekonomi di Masa Pandemi, Banyak Orang Menjadi Kurir Narkoba

Jum'at, 05 Juni 2020 - 16:15 WIB
loading...
Himpitan Ekonomi di Masa Pandemi, Banyak Orang Menjadi Kurir Narkoba
Foto/dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Selama pandemi virus Corona atau COVID-19, banyak orang mencoba menjadi pengedar narkoba. Fakta itu membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat meningkatkan kewaspadaan.

Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif mengatakan, di saat pandemi kewaspadaan masyarakat terhadap peredaran narkoba juga pelu ditingkatkan. Sebab, selama wabah, banyak orang mencoba menjadi pengedar narkoba.

Himpitan Ekonomi di Masa Pandemi, Banyak Orang Menjadi Kurir Narkoba

Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif. Foto: SINDOnews/agus warsudi

"Banyak (orang mencoba jadi pengedar narkoba). Kita harus waspada dan jaga lingkungan masing-masing. Kemudian dari semua itu perlu upaya serius pemerintah mengatasi masalah ini sampai tingkat desa dan kota, sehingga punya daya tahan," kata Sufyan dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/6/2020).

(Baca: Bareskrim Polri Amankan 402 Kg Sabu di Sukabumi, Ini Kronologi Lengkapnya)

Sufyan mengemukakan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap aspek ekonomi. Banyak pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam kondisi terhimpit kebutuhan ekonomi tersebut mereka sangat rentan dibujuk untuk mencari uang dengan menjadi kurir narkoba.

"Jadi cara-cara sindikat untuk merayu kepada orang-orang yang sedang kesulitan ini banyak sekali. Ini perlu kewaspadaan masyarakat. Jangan sampai terjebak dan tergiur untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah tapi membahayakan diri sendiri dan keluarga. Ancamannya (hukuman) sangat berat," ujar Sufyan.

Menurut Sufyan, peta nasional menunjukkan sindikat narkotika internasional yang menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia berasal dari China dan Iran.

(Baca: 402 Kg Sabu-sabu Diamankan Tim Satgasus Bareskrim Polri di Sukabumi)

"Bukti penangkapan ada di Samarinda kemudian Batam, Medan, Banten, dan Bekasi, juga di Sukabumi. Barang buktinya juga cukup besar, ada 10 kg, 100 kg, hingga 400 kg lebih," ujar Sufyan.

Menurut dia, sindikat memanfaatkan masa pandemi karena merasa lebih leluasa beraktivitas. Tapi petugas juga lebih waspada. “Alhamdulillah kita bisa ungkap, baik dari pihak kepolisian, BNN, maupun TNI. Kemarin kami dapat ganja di Cimahi, lalu Cicadas (Kota Bandung) dan 100 kilogram ganja di Sukabumi. Itu (pengungkapan kasus) di masa pandemi," tutur Sufyan.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)