Biografi Pati Unus, Penguasa Kesultanan Demak Berjuluk Pangeran Sabrang Lor

Jum'at, 20 Januari 2023 - 16:58 WIB
loading...
Biografi Pati Unus,...
Pati Unus merupakan Raja Kerajaan Demak yang sangat terkenal. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Pati Unus merupakan Raja Kerajaan Demak yang sangat terkenal. Dia merupakan anak dari Raden Patah pendiri Kerajaan Demak pada tahun 1500 masehi.

Kerajaan Demak adalah Kerajaan Islam pertama yang ada di Pulau Jawa. Kerajaan Demak dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Budha.

Namun rakyat majapahit yang ada di wilayah Demak banyak terpengaruh oleh para pedagang Islam, sehingga masyarakatnya kemudian banyak yang menganut agama Islam.

Baca juga : Ekspedisi Jihad Pati Unus dan Pertempuran 3 Hari 3 Malam Melawan Portugis

Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Kerajaan Demak dan berkembang menjadi kerajaan bercorak Islam yang mempunyai kekuatan besar di bawah kepemimpinan Raja pertamanya yakni Raden Patah.

Sejak memimpin kerajaan, Raden Patah telah menentang kehadiran Portugis di bumi Indonesia. Sehingga Kerajaan demak beserta pasukannya sudah melakukan perlawanan sejak dulu terhadap para penjajah hingga Raden Patah meninggal.

Setelah Raden Patah meninggal, Kerajaan Demak dipimpin oleh putranya yakni Pati Unus. Sebelum menjadi seorang Raja, ia dikenal sebagai sosok panglima yang gagah berani.

Raja kedua Kerajaan Demak ini pernah memimpin pasukan untuk melawan Portugis meski pada usia yang masih sangat muda yakni 17 tahun. Sejak itu, nama Pati Unus berganti dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.

Dikutip dari situs web laduni, Raja Pati Unus lahir sekitar tahun 1480-an. Beliau merupakan putra dari pasangan Raden Patah dan ibunya yang merupakan putri dari Sunan Ampel yang bernama Dewi Murtasimah atau yang biasa dikenal dengan nama Asyiqah atau Solekha dari Maloka.

Saat menjadi seorang Raja, Pangeran Sabrang Lor ini mempunyai Visi ingin menjadikan Demak sebagai Kesultanan maritim terbesar di nusantara. Namun visi tersebut tentu tidak selalu berjalan dengan mulus.

Baca juga : Kisah Raden Patah Pimpin Pasukan Kesultanan Demak Lindungi Klenteng Sam Po Kong saat Menyerang Semarang

Pada awal pemerintahannya, Kerajaan Demak tidak lagi bersahabat dengan Kerajaan Majapahit. Bahkan Kerajaan Majapahit berusaha merongrong kekayaan dan daerah kekuasaan Kerajaan Demak.

Dikutip dari situs web budaya indo, Dengan adanya hal tersebut maka tak segan-segan Pangeran Sabrang Lor dan pasukannya bergerak menyerang Majapahit dari laut lewat sedayu. Peperangan berlangsung selama 6 tahun dan Kerajaan Majapahit berhasil ditaklukkannya.

Tanda berakhirnya kekuasaan Kerajaan Majapahit ditandai dengan adanya pusaka-pusaka milik Majapahit yang diboyong ke Demak. Salah satunya tiang Keraton Majapahit yang sampai saat ini dijadikan tiang serambi Masjid Agung Demak.

Keberhasilan Raja Pati Unus tersebut menandakan bahwa Kerajaan Islam berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit yang terkenal sangat besar di nusantara. Ia memiliki semangat juang seperti ayahandanya Sultan Patah dalam menegakkan ajaran Islam.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1991 seconds (0.1#10.140)