Biografi Pati Unus, Penguasa Kesultanan Demak Berjuluk Pangeran Sabrang Lor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pati Unus merupakan Raja Kerajaan Demak yang sangat terkenal. Dia merupakan anak dari Raden Patah pendiri Kerajaan Demak pada tahun 1500 masehi.
Kerajaan Demak adalah Kerajaan Islam pertama yang ada di Pulau Jawa. Kerajaan Demak dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Budha.
Namun rakyat majapahit yang ada di wilayah Demak banyak terpengaruh oleh para pedagang Islam, sehingga masyarakatnya kemudian banyak yang menganut agama Islam.
Baca juga : Ekspedisi Jihad Pati Unus dan Pertempuran 3 Hari 3 Malam Melawan Portugis
Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Kerajaan Demak dan berkembang menjadi kerajaan bercorak Islam yang mempunyai kekuatan besar di bawah kepemimpinan Raja pertamanya yakni Raden Patah.
Sejak memimpin kerajaan, Raden Patah telah menentang kehadiran Portugis di bumi Indonesia. Sehingga Kerajaan demak beserta pasukannya sudah melakukan perlawanan sejak dulu terhadap para penjajah hingga Raden Patah meninggal.
Setelah Raden Patah meninggal, Kerajaan Demak dipimpin oleh putranya yakni Pati Unus. Sebelum menjadi seorang Raja, ia dikenal sebagai sosok panglima yang gagah berani.
Raja kedua Kerajaan Demak ini pernah memimpin pasukan untuk melawan Portugis meski pada usia yang masih sangat muda yakni 17 tahun. Sejak itu, nama Pati Unus berganti dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.
Dikutip dari situs web laduni, Raja Pati Unus lahir sekitar tahun 1480-an. Beliau merupakan putra dari pasangan Raden Patah dan ibunya yang merupakan putri dari Sunan Ampel yang bernama Dewi Murtasimah atau yang biasa dikenal dengan nama Asyiqah atau Solekha dari Maloka.
Saat menjadi seorang Raja, Pangeran Sabrang Lor ini mempunyai Visi ingin menjadikan Demak sebagai Kesultanan maritim terbesar di nusantara. Namun visi tersebut tentu tidak selalu berjalan dengan mulus.
Kerajaan Demak adalah Kerajaan Islam pertama yang ada di Pulau Jawa. Kerajaan Demak dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Budha.
Namun rakyat majapahit yang ada di wilayah Demak banyak terpengaruh oleh para pedagang Islam, sehingga masyarakatnya kemudian banyak yang menganut agama Islam.
Baca juga : Ekspedisi Jihad Pati Unus dan Pertempuran 3 Hari 3 Malam Melawan Portugis
Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Kerajaan Demak dan berkembang menjadi kerajaan bercorak Islam yang mempunyai kekuatan besar di bawah kepemimpinan Raja pertamanya yakni Raden Patah.
Sejak memimpin kerajaan, Raden Patah telah menentang kehadiran Portugis di bumi Indonesia. Sehingga Kerajaan demak beserta pasukannya sudah melakukan perlawanan sejak dulu terhadap para penjajah hingga Raden Patah meninggal.
Setelah Raden Patah meninggal, Kerajaan Demak dipimpin oleh putranya yakni Pati Unus. Sebelum menjadi seorang Raja, ia dikenal sebagai sosok panglima yang gagah berani.
Raja kedua Kerajaan Demak ini pernah memimpin pasukan untuk melawan Portugis meski pada usia yang masih sangat muda yakni 17 tahun. Sejak itu, nama Pati Unus berganti dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.
Dikutip dari situs web laduni, Raja Pati Unus lahir sekitar tahun 1480-an. Beliau merupakan putra dari pasangan Raden Patah dan ibunya yang merupakan putri dari Sunan Ampel yang bernama Dewi Murtasimah atau yang biasa dikenal dengan nama Asyiqah atau Solekha dari Maloka.
Saat menjadi seorang Raja, Pangeran Sabrang Lor ini mempunyai Visi ingin menjadikan Demak sebagai Kesultanan maritim terbesar di nusantara. Namun visi tersebut tentu tidak selalu berjalan dengan mulus.