BPIP Lakukan Trauma Healing Korban Gempa Cianjur
Jum'at, 30 Desember 2022 - 09:53 WIB
CIANJUR - Korban Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur tepatnya di Kampung Keramat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diberikan trauma healing oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
"Kegiatan ini meruakan kegiatan sosial, sesuai dengan sila-sila Pancasila baik kemanusiaan, keadilan maupun persatuan", ujar Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum usai meninjau lokasi bencana Selasa, (27/12).
Ia menjelaskan bantuan untuk korban tidak hanya bentuk sandang, pangan atau papan tetapi pemulihan emosi korban dari ketakutan masa lalu.
"Kita sesama manusia untuk saling gotong royong, saling meringankan, saling mengharumkan saling memberi agar hidup ini selaras sejalan dan seimbang", paparnya.
Dirinya juga menegaskan menolong tidak harus berbentuk barang tetapi juga sikologis dan tidak harus memandang siapa orang yang ditolong.
"Hidup ini adalah diharuskan saling tolong menolong, tanpa harus melihat agama, warna kulit, tanpa melihat suku. Justru perbedaan merupakan kekuatan", ujarnya.
"Kekuatan inilah menjadi soko guru Indoensia, agar manusia Indoensia tercipta satu wadah yaitu NKRI", tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu contoh Pancasila dalam tindakan.
"Kegiatan ini meruakan kegiatan sosial, sesuai dengan sila-sila Pancasila baik kemanusiaan, keadilan maupun persatuan", ujar Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum usai meninjau lokasi bencana Selasa, (27/12).
Ia menjelaskan bantuan untuk korban tidak hanya bentuk sandang, pangan atau papan tetapi pemulihan emosi korban dari ketakutan masa lalu.
"Kita sesama manusia untuk saling gotong royong, saling meringankan, saling mengharumkan saling memberi agar hidup ini selaras sejalan dan seimbang", paparnya.
Dirinya juga menegaskan menolong tidak harus berbentuk barang tetapi juga sikologis dan tidak harus memandang siapa orang yang ditolong.
"Hidup ini adalah diharuskan saling tolong menolong, tanpa harus melihat agama, warna kulit, tanpa melihat suku. Justru perbedaan merupakan kekuatan", ujarnya.
"Kekuatan inilah menjadi soko guru Indoensia, agar manusia Indoensia tercipta satu wadah yaitu NKRI", tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu contoh Pancasila dalam tindakan.
tulis komentar anda