Diterjang Hujan Angin, 3 Ruang Kelas SD Negeri Cilaja 4 Pandeglang Ambruk
Jum'at, 23 Desember 2022 - 14:44 WIB
PANDEGLANG - Gedung sekolah dasar (SD) Negeri Cilaja 4 di Kelurahan Cilaja, Majasari, Pandeglang, Banten ambruk pada Jumat (23/12/2022). Bangunan yang ambruk yakni tiga ruang kelas yang diduga akibat hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut.
Atap bangunan yang ambruk menimpa kursi, meja dan fasilitas pendidikan lainnya di SD Negeri Cilaja 4. Dinding di setiap sudut kelas pun ikut ambruk akibat tertarik atap rangka baja.
Kepala SD Negeri Cilaja 4, Junaeni menjelaskan, ruang kelas yang ambruk merupakan bangunan yang digunakan untuk murid kelas 4, 5 dan kelas 6. Ketiga bangunan yang ambruk masing masing dengan ukuran 6 kali 7 meter.
"Selain diguyur hujan deras disertai angin kencang, bangunan sekolah sudah mengalami kerusakan di bagian atap," ujarnya.
Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut karena kegiatan belajar mengajar sedang libur semester.
Junaeni mengungkapkan bahwa tiga bangunan kelas tersebut terakhir direnovasi sepuluh tahun yang lalu. Sebelum peristiwa terjadi, kondisi bangunan hanya mengalami kerusakan ringan.
Kejadian ambruknya atap kelas tersebut sudah di laporkan ke dinas terkait dan sudah dilakukan pengecekan.
"Selama proses perbaikan, kegiatan belajar mengajar akan dibagi menjadi dua sesi. Di mana kegiatan belajar untuk kelas 1, 2 dan 3 dilakukan pada pagi hari. Sementara untuk kelas 4, 5 dan enam dilakukan di sore hari," jelasnya.
Atap bangunan yang ambruk menimpa kursi, meja dan fasilitas pendidikan lainnya di SD Negeri Cilaja 4. Dinding di setiap sudut kelas pun ikut ambruk akibat tertarik atap rangka baja.
Kepala SD Negeri Cilaja 4, Junaeni menjelaskan, ruang kelas yang ambruk merupakan bangunan yang digunakan untuk murid kelas 4, 5 dan kelas 6. Ketiga bangunan yang ambruk masing masing dengan ukuran 6 kali 7 meter.
"Selain diguyur hujan deras disertai angin kencang, bangunan sekolah sudah mengalami kerusakan di bagian atap," ujarnya.
Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut karena kegiatan belajar mengajar sedang libur semester.
Junaeni mengungkapkan bahwa tiga bangunan kelas tersebut terakhir direnovasi sepuluh tahun yang lalu. Sebelum peristiwa terjadi, kondisi bangunan hanya mengalami kerusakan ringan.
Kejadian ambruknya atap kelas tersebut sudah di laporkan ke dinas terkait dan sudah dilakukan pengecekan.
"Selama proses perbaikan, kegiatan belajar mengajar akan dibagi menjadi dua sesi. Di mana kegiatan belajar untuk kelas 1, 2 dan 3 dilakukan pada pagi hari. Sementara untuk kelas 4, 5 dan enam dilakukan di sore hari," jelasnya.
(shf)
tulis komentar anda