BIN: Waspadai Aksi Teror saat Natal dan Tahun Baru di Jateng
Selasa, 20 Desember 2022 - 18:27 WIB
Selain kelompok teroris, Kabinda Jateng menyebut aksi kelompok intoleran juga perlu diwaspadai bisa mengganggu kenyamanan peringatan dan perayaan Nataru ini.
“Kelompok intoleran banyak menggunakan medsos, melakukan provokasi-provokasi. Mereka kecil kemungkinan menggunakan kegiatan lapangan.Maka kita harus cerdas bermedsos,” sambungnya.
Tak kalah penting, momentum Nataru membuat permintaan bahan pokok meningkat. Ini rawan dimanfaatkan oleh para spekulan untuk melakukan penimbunan yang dapat menimbulkan kelangkaan dan membuat harga bahan pangan naik.
“Personel yang diturunkan (di lapangan untuk pengamanan) tidak sebanding dengan jumlah penduduk Jateng, maka perlu kerja sama semua pihak,” ungkap Andi.
Sementara itu Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Seno Aji juga mengatakan hal senada. Terorisme masih menjadi ancaman perayaan Nataru di Jateng.
“Karena kapan waktunya, sasarannya, acak. Kita sudah ikuti ke mana larinya mereka, kadang juga terputus,” kata Abi.
Dia mengatakan, pada momen Nataru ini pihaknya menggelar Operasi Lilin Candi. Digelar selama 11 hari, mulai 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Personel Polri yang diturunkan 18.145 orang. Jumlah ini masih ditambah dari TNI dan instansi terkait.
Pihaknya, sebelum dan setelah pelaksanaan operasi telah melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan kepolisian. Tujuannya untuk memberikan jaminan keamanan di wilayah Jateng.
“Nataru ini lokasi dan waktunya sama, tempatnya mungkin yang bertambah (perayaan). Tetapi dinamikanya belum tentu sama,” tambah Abi
Dia menyebut berbagai objek vital jadi prioritas pengamanan, di antaranya; bandara, pelabuhan, terminal hingga gereja-geraja di Jawa Tengah. Sebelum perayaan Natal, sterilisasi akan dilakukan polisi.
“Kelompok intoleran banyak menggunakan medsos, melakukan provokasi-provokasi. Mereka kecil kemungkinan menggunakan kegiatan lapangan.Maka kita harus cerdas bermedsos,” sambungnya.
Tak kalah penting, momentum Nataru membuat permintaan bahan pokok meningkat. Ini rawan dimanfaatkan oleh para spekulan untuk melakukan penimbunan yang dapat menimbulkan kelangkaan dan membuat harga bahan pangan naik.
“Personel yang diturunkan (di lapangan untuk pengamanan) tidak sebanding dengan jumlah penduduk Jateng, maka perlu kerja sama semua pihak,” ungkap Andi.
Sementara itu Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Seno Aji juga mengatakan hal senada. Terorisme masih menjadi ancaman perayaan Nataru di Jateng.
“Karena kapan waktunya, sasarannya, acak. Kita sudah ikuti ke mana larinya mereka, kadang juga terputus,” kata Abi.
Dia mengatakan, pada momen Nataru ini pihaknya menggelar Operasi Lilin Candi. Digelar selama 11 hari, mulai 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Personel Polri yang diturunkan 18.145 orang. Jumlah ini masih ditambah dari TNI dan instansi terkait.
Pihaknya, sebelum dan setelah pelaksanaan operasi telah melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan kepolisian. Tujuannya untuk memberikan jaminan keamanan di wilayah Jateng.
“Nataru ini lokasi dan waktunya sama, tempatnya mungkin yang bertambah (perayaan). Tetapi dinamikanya belum tentu sama,” tambah Abi
Dia menyebut berbagai objek vital jadi prioritas pengamanan, di antaranya; bandara, pelabuhan, terminal hingga gereja-geraja di Jawa Tengah. Sebelum perayaan Natal, sterilisasi akan dilakukan polisi.
tulis komentar anda