Perebutan Tahta saat Portugis Belum Diusir, Kerajaan Demak Runtuh

Selasa, 20 Desember 2022 - 05:03 WIB
Saat perang terjadi, tiba-tiba Gunung Merapi yang letaknya tidak jauh dari posisi mereka, meletus. Laharnya turun menerjang melewati Sungai Opak dan menghantam tenda-tenda milik prajurit Kerajaan Pajang.

Banyak prajurit Sultan Hadiwijaya yang menjadi korban letusan Gunung Merapi. Melihat hal itu, Sultah Hadiwijaya atau Jaka Tingkir menarik mundur para pasukannya.

Dalam perjalanan pulang ke Pajang, Sultan Hadiwijaya mampir ke makam Sunan Tembayat di Gunung Jabalkat, Klaten. Anehnya, gerbang makam tersebut tidak bisa dibuka. Karena kejadian itu, Sultan Hadiwijaya merasa ajalnya sebentar lagi.

Ternyata hal itu terbukti saat Sultan Hadiwijaya terjatuh dari gajah yang ditumpanginya. Setelah kejadian itu kesehatan Sultan Hadiwijaya menurun. Sultan Hadiwijaya memanggil anak-anaknya, termasuk Pangeran Benowo.

Sultan Hadiwijaya berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak menaruh dendam kepada Sutawijaya atau Panembahan Senapati. Sebab Sutawijaya merupakan anak angkat dari Sultan Hadiwijaya. Tak lama kemudian, Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir wafat dan dimakamkan di Desa Butuh, Sragen, Jawa Tengah. Kekuasaan Demak dan Pajang pun tamat, digantikan Kerajaan Mataram.
(don)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content