Pelacakan Pasien COVID-19 Diperluas, Satu Pasien Bisa 50 Orang

Jum'at, 10 Juli 2020 - 13:01 WIB
Rapid test terus diperbanyak dengan perluasan pelacakan pasien COVID-19 menjadi 50 orang untuk tiap pasien. FOTO : DOk SINDOnews
SURABAYA - Testing dan tracking terus dikembangkan di Kota Surabaya untuk memutus dan mencari jejak COVID-19.Proses pelacakan pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kota Surabaya kini semakin masif setelah dibantu satgas gabungan, yang terdiri dari Satgas Satpol PP, Satgas Linmas, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

Proses tracking dengan kontak erat pasien COVID-19 itu bisa mencapai 50 orang. Jumlah itu tentu membantu Tim Gugus Tugas Kota Surabaya dalam upayanya menekan sebaran COVID-19.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, satgas-satgas ini sangat membantu dalam melakukan tracking di lapangan, sehingga saat ini pihak puskesmas tinggal menganalisis hasil tracking itu sebagai bagian dari pengembangan.

“Puskesmas bisa melakukan analisa dari tracking yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal men-treatmen saja,” kata Feny, panggilan akrabnya ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (10/7/2020).

Dia melanjutkan, selama ini satu pasien terkonfirmasi dilakukan tracking sebanyak 25 orang, kini sudah bisa lebih banyak dari itu. Bahkan, saat ini satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu.



“Karena kami melakukan tracking tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita lacak. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini,” ucapnya.(Baca juga : Ditemukan Positif COVID-19, Pasar Kediri Ditutup Tiga Hari )

Feny juga menjelaskan, jika ada satu pasien terkonfirmasi COVID-19, maka para petugas ini akan memetakan orang-orang yang kontak tersebut. Misalnya seperti ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien.

Mereka langsung dilakukan tes swab bukan rapid test lagi. Kemudian untuk ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat, mereka dilakukan rapid test terlebih dahulu, jika reaktif langsung di tes swab.

“Kenapa kami langsung tes swab orang yang kontak erat? Karena yang di ring satu ini risikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif maka langsung di tes swab,” ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More