Kapal Esa Windu dan 3 Nelayan Hilang di Legok Jawa Pangandaran
Kamis, 09 Juli 2020 - 23:03 WIB
BANDUNG - Kapal Esa Windu yang ditumpangi oleh tiga nelayan dikabarkan hilang kontak di perairan Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran.
Tiga nelayan yang saat ini sedang dalam operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) adalah, Aef (40), Iang (17), dan Ade (40).
Aef dan Iang merupakan warga Dusun Parapat RT 06/07, Desa/Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Sedangkan Ade merupakan warga Pamayang, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, Basarnas Bandung menerima informasi dari Polair Ciamis terkait satu kapal milik nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran pada Kamis (9/7/2020) sekitar pukul 16.10 WIB.
"Berdasarkan laporan yang diterima, kapal Esa Windu dan tiga nelayan berangkat melaut menuju perairan Madasari sejak Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB," kata Deden.
Atas keterangan keluarga korban, ujar Deden, biasanya ketiga korban akan kembali ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB hari itu juga. Namun hingga Kamis (9/7) pukul 01.00 WIB dini hari, ketiga korban tak kunjung pulang. "Keluarga korban kemudian melaporkan ke aparat setempat," ujar Deden.
Setelah menerima laporan dan permintaan bantuan, Kepala Basarnas Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya menuju lokasi kejadian pada pukul 16.30 WIB.
"Pukul 19.50 WIB Tim rescue Pos SAR Tasikmalaya tiba di Posko Tim SAR Sukarela Nelayan Cikidang. Selanjutnya tim berkordinasi dengan unsur SAR di lapangan," tutur Kepala Basarnas Bandung.
Data yang diterima Basarnas Bandung, kapal nelayan Esa Windu memiliki panjang 10 meter dan lebar 1,10 meter. Kondisi cuaca di perairan Legok Jawa tercatat, tinggi gelombang 2,5-4 meter, kecepatan angin 15 knots,
arus laut 0.9 knots, dan jarak pandang 15,9 Km.
Tiga nelayan yang saat ini sedang dalam operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) adalah, Aef (40), Iang (17), dan Ade (40).
Aef dan Iang merupakan warga Dusun Parapat RT 06/07, Desa/Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Sedangkan Ade merupakan warga Pamayang, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, Basarnas Bandung menerima informasi dari Polair Ciamis terkait satu kapal milik nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Legok Jawa, Kabupaten Pangandaran pada Kamis (9/7/2020) sekitar pukul 16.10 WIB.
"Berdasarkan laporan yang diterima, kapal Esa Windu dan tiga nelayan berangkat melaut menuju perairan Madasari sejak Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB," kata Deden.
Atas keterangan keluarga korban, ujar Deden, biasanya ketiga korban akan kembali ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB hari itu juga. Namun hingga Kamis (9/7) pukul 01.00 WIB dini hari, ketiga korban tak kunjung pulang. "Keluarga korban kemudian melaporkan ke aparat setempat," ujar Deden.
Setelah menerima laporan dan permintaan bantuan, Kepala Basarnas Bandung memberangkatkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya menuju lokasi kejadian pada pukul 16.30 WIB.
"Pukul 19.50 WIB Tim rescue Pos SAR Tasikmalaya tiba di Posko Tim SAR Sukarela Nelayan Cikidang. Selanjutnya tim berkordinasi dengan unsur SAR di lapangan," tutur Kepala Basarnas Bandung.
Data yang diterima Basarnas Bandung, kapal nelayan Esa Windu memiliki panjang 10 meter dan lebar 1,10 meter. Kondisi cuaca di perairan Legok Jawa tercatat, tinggi gelombang 2,5-4 meter, kecepatan angin 15 knots,
arus laut 0.9 knots, dan jarak pandang 15,9 Km.
(awd)
tulis komentar anda