Komunitas Trail Tawon, Si Pembelah Belantara dan Pesisir Selatan Malang

Rabu, 08 Juli 2020 - 19:56 WIB
Menurut pria yang sudah delapan tahun bergelut dalam dunia geber gas di jalur ekstrem ini, peminat ngegas ke alam ini cukup banyak dengan beragam usia. Bahkan, ada anggota yang sudah berusia 55 tahun semangatnya tetap membara. Kegiatan SuperAdvaneture ini punya penggemar yang loyal.



Kegiatan ngetrail atau istilah mereka adalah ‘nrabas’ dengan membelah belantara hutan hingga pesisir pantai ini rutin dilakukan setiap akhir pekan. Sekali nrabas kata dia ada sekitar 10 hingga 15 anggota. Dia juga sering nrabas bareng dengan komunitas trail yang lain seperti Upluk, Btrax, dan klub lainnya termasuk komunitas di wilayah yang akan dilalui.

Hoby ini sangat 'mahal', selain harus memiliki motor yang mumpuni, resiko cidera seperti patah tulang juga terus mengintai setiap nrabas. Karena itu kehati-hatian dan skill juga harus diperhatikan agar saat nrabas tidak cidera. “Ada yang jatuh patah tulang, setelah sembuh ya jalan lagi,” ungkapnya.

Lalu kenapa nama komunitasnya Tawon? “Cerita awalnya ada salah satu teman kami disengat tawon, terus saya juga disengat, jadi kami namakan komunitas ini tawon," tuturnya berkisah. Tawon berdiri 12 Januari 2015, kini anggotanya ada puluhan, dengan beragam profesi dari anggota TNI, pengusaha, hingga karyawan swasta.

Dia juga memberikan tips bagi bikers yang ingin menekuni dunia motor trail dan terjun ke arena SuperAdventure “Kalau mau nrabas hal yang harus diperhatikan adalah kondisi ban. Kalau cuaca hujan pakai ban pacul trail, kalau kering pakai ban standar. Kalau yang lain ya di-bore up biar lebih kenceng, kemudian gir belakang digedein,” ulasnya.

Motor yang banyak digunakan adalah KLX, CRF, serta motor kustom dengan CC di atas 200.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content