Kembali Terjadi, Pemotor Trail Rusak Alam dan Tanaman Endemik di Tahura Djuanda Bandung

Kamis, 22 Februari 2024 - 15:04 WIB
loading...
Kembali Terjadi, Pemotor...
Tangkapan layar video yang memperlihatkan kerusakan alam akibat motor trail di Tahura Djuanda Bandung. Foto/Instagram @TahuraDjuanda
A A A
BANDUNG - Peristiwa memilukan kembali terjadi di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ir H Djuanda Bandung. Para pengendara motor trail tanpa izin nekat memasuki kawasan konservasi dan merusak tanaman endemik yang dilindungi.

Video yang memperlihatkan kerusakan ini diunggah oleh akun Instagram resmi Tahura Djuanda (@tahuradjuanda.official). Video tersebut menunjukkan seorang pria yang berjalan di jalur motor trail dan menceritakan tentang kerusakan tanaman akibat ulah pengendara motor trail.

Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Bandung, Luthfi Erizka, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, lahan yang dirusak merupakan milik Tahura dan masuk wilayah Baru Tunggul dengan panjang sekitar 300 meter.

"Keanekaragaman flora di area tersebut rusak, tanaman yang baru ditanam dan sudah berumur sekian tahun patah dan hancur," kata Luthfi kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).



Luthfi menegaskan bahwa kawasan tersebut hanya diperbolehkan untuk akses jalan kaki warga dan tidak diperkenankan untuk aktivitas motor trail. Plang peringatan pun telah dipasang, namun tidak dihiraukan oleh para pengendara motor trail.

"Kami tidak pernah memberikan izin untuk event apapun masuk ke situ karena itu betul-betul dilindungi dan haram lah," ujar dia.

Peristiwa ini menambah daftar kerusakan alam yang diakibatkan oleh pengendara motor trail di kawasan konservasi. Sebelumnya, pada Maret 2023, para pengendara motor trail merusak kawasan hutan konservasi di Bumi Perkemahan Rancaupas, Kabupaten Bandung, dan menghancurkan ratusan Bunga Rawa yang langka.

Ulah segelintir pengendara motor trail 'nakal' ini sangat disayangkan, terutama karena beberapa komunitas motor trail telah menjalin kerja sama dengan Tahura untuk menjaga kelestarian hutan.

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Luthfi mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengawasan dengan melibatkan masyarakat setempat, menambah rambu peringatan, dan menggencarkan edukasi kepada masyarakat.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)