3 Raja Majapahit Termasyhur, Nomor 2 Mencapai Masa Keemasan
Jum'at, 18 November 2022 - 15:04 WIB
Dalam Kitab Negarakertagama, dikisahkan bahwa Hayam Wuruk lahir saat terjadi gempa bumi di Pabanyu Pindah. Kemudian, pada pupuh pertama Kitab Negarakertagama juga menyebut kelahiran raja Majapahit ini didahului oleh meletusnya Gunung Kampud.
Hayam Wuruk memerintah sejak 1350 hingga 1389 dengan gelar Sri Rajasanegara. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit menjadi mencapai zaman kejayaan bersama kontribusi tak terbantahkan dari Gajah Mada. Selain itu, wilayah dan pengaruhnya pun semakin luas dan menjadikan Majapahit disegani.
Baca juga : Raden Wijaya Pewaris Hak Tahta Kerajaan Sunda Galuh, Pendiri Kerajaan Majapahit
3. Tribhuwana Tunggadewi
Tribhuwana Tunggadewi merupakan salah satu raja wanita yang pernah memimpin Majapahit. Berdasarkan Negarakertagama pupuh 49, dia diresmikan sebagai raja pada 1251 saka atau 1329 M.
Di era pemerintahannya, Tribhuwana Tunggadewi mengangkat Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi, tepatnya pada 1334 M. Bersamanya, Majapahit mengalami zaman yang aman dan tentram.
Saat Gayatri meninggal, Tribhuwana Tunggadewi meletakkan jabatannya. Hal ini dikarenakan tujuannya memimpin Majapahit adalah untuk mewakili ibunya saja. Pada akhirnya, tahta diwariskan kepada Hayam Wuruk yang kala itu masih berusia 16 tahun.
Hayam Wuruk memerintah sejak 1350 hingga 1389 dengan gelar Sri Rajasanegara. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit menjadi mencapai zaman kejayaan bersama kontribusi tak terbantahkan dari Gajah Mada. Selain itu, wilayah dan pengaruhnya pun semakin luas dan menjadikan Majapahit disegani.
Baca juga : Raden Wijaya Pewaris Hak Tahta Kerajaan Sunda Galuh, Pendiri Kerajaan Majapahit
3. Tribhuwana Tunggadewi
Tribhuwana Tunggadewi merupakan salah satu raja wanita yang pernah memimpin Majapahit. Berdasarkan Negarakertagama pupuh 49, dia diresmikan sebagai raja pada 1251 saka atau 1329 M.
Di era pemerintahannya, Tribhuwana Tunggadewi mengangkat Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi, tepatnya pada 1334 M. Bersamanya, Majapahit mengalami zaman yang aman dan tentram.
Saat Gayatri meninggal, Tribhuwana Tunggadewi meletakkan jabatannya. Hal ini dikarenakan tujuannya memimpin Majapahit adalah untuk mewakili ibunya saja. Pada akhirnya, tahta diwariskan kepada Hayam Wuruk yang kala itu masih berusia 16 tahun.
(bim)
tulis komentar anda