Gubernur Sugianto Sabran: Tersedianya Infrastruktur Food Estate, Percepat Tumbuhnya Multi Sektor
Jum'at, 18 November 2022 - 11:09 WIB
“Program food estate ini bukan hanya perkara pangan, ia akan memberikan multiplier efek. Lihatlah masyarakat sekitarnya, dengan tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan, hingga listrik yang tersedia saat ini, aktivitas perekonomian menggeliat, kehidupan sosial masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik,” katanya.
Sugianto Sabran optimis dengan food estate akan menjadi magnet baru dalam melahirkan pertumbuhan multi sektor lainnya, seperti pariwisata, pusat penelitian dan pendidikan hingga pengembangan teknologi terbarukan.
Ia menekankan dengan adanya food estate, pentingnya semua elemen masyarakat melihat peluang yang ada sebagai suatu momentum mempersiapkan diri, terlebih kaum milenial untuk menjadi bagian penting dalam program tersebut, bukan menjadi penonton.
“Peluang itu ada di depan mata, tinggal niat dan keinginan untuk menangkap peluang itu,” ujarnya.
Ungkapnya pula, bahwa untuk membangun Kalimantan Tengah kuncinya hanya kebersamaan, dengan mengenyampingkan perbedaan.
“Perbedaan jangan dimaknai perpecahan, dan jangan dipaksa persamaan menjadi perbedaan. Saat kita perdebatkan perbedaan, bangsa lain sudah sampai bulan, kita hanya bangga produksi terang bulan, bangsa lain produksi bom atom, kita hanya bangga produksi kacang atom,” katanya.
Sugianto Sabran optimis dengan food estate akan menjadi magnet baru dalam melahirkan pertumbuhan multi sektor lainnya, seperti pariwisata, pusat penelitian dan pendidikan hingga pengembangan teknologi terbarukan.
Ia menekankan dengan adanya food estate, pentingnya semua elemen masyarakat melihat peluang yang ada sebagai suatu momentum mempersiapkan diri, terlebih kaum milenial untuk menjadi bagian penting dalam program tersebut, bukan menjadi penonton.
“Peluang itu ada di depan mata, tinggal niat dan keinginan untuk menangkap peluang itu,” ujarnya.
Ungkapnya pula, bahwa untuk membangun Kalimantan Tengah kuncinya hanya kebersamaan, dengan mengenyampingkan perbedaan.
“Perbedaan jangan dimaknai perpecahan, dan jangan dipaksa persamaan menjadi perbedaan. Saat kita perdebatkan perbedaan, bangsa lain sudah sampai bulan, kita hanya bangga produksi terang bulan, bangsa lain produksi bom atom, kita hanya bangga produksi kacang atom,” katanya.
(ars)
tulis komentar anda