Wapres Ma’ruf Amin Buka Forum Halal 20 di Semarang
Kamis, 17 November 2022 - 21:49 WIB
SEMARANG - Wakil Presiden (Wapres)Ma’ruf Amin membuka Forum Halal 20 (H20) di Kota Semarang, Kamis (17/11/2022). Kegiatan bertajuk Global Halal Partnership for a Robust Sustainable Future ini digelar Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.
Forum ini sendiri diikuti perwakilan 44 negara. Menurut Ma’ruf, H20 merupakan rangkaian dari G20 yang baru diselenggarakan di Bali.
“Acara Halal 20 sebagai bagian dari rangkaian Presidensi Indonesia dalam G20 harus mampu membuahkan capaian-capaian yang konkret,” kata Ma’ruf pada sambutannya.
Wapres menyatakan, negara-negara yang tergabung dalam forum ini memikul tanggungjawab bersama untuk memberikan jaminan halal produk yang dibuat kepada konsumen dari berbagai belahan dunia.
“Indonesia terus berkomitmen mengembangkan dan memperkuat kerjasama pasar halal global, baik dengan anggota G20 ataupun negara-negara tujuan ekspor lainnya,” lanjutnya.
Kerjasama baik antarlembaga maupun antarnegara dalam pengembangan teknologi hingga sumber daya manusianya perlu dijalin untuk membuat produk halal yang berdaya saing. Bukan hanya sertifikasi produk halal.
Saat ini, di Indonesia melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan fasilitas riset pangan. BRIN sebagai laboratorium rujukan riset halal Indonesia.
Forum ini sendiri diikuti perwakilan 44 negara. Menurut Ma’ruf, H20 merupakan rangkaian dari G20 yang baru diselenggarakan di Bali.
“Acara Halal 20 sebagai bagian dari rangkaian Presidensi Indonesia dalam G20 harus mampu membuahkan capaian-capaian yang konkret,” kata Ma’ruf pada sambutannya.
Wapres menyatakan, negara-negara yang tergabung dalam forum ini memikul tanggungjawab bersama untuk memberikan jaminan halal produk yang dibuat kepada konsumen dari berbagai belahan dunia.
“Indonesia terus berkomitmen mengembangkan dan memperkuat kerjasama pasar halal global, baik dengan anggota G20 ataupun negara-negara tujuan ekspor lainnya,” lanjutnya.
Kerjasama baik antarlembaga maupun antarnegara dalam pengembangan teknologi hingga sumber daya manusianya perlu dijalin untuk membuat produk halal yang berdaya saing. Bukan hanya sertifikasi produk halal.
Saat ini, di Indonesia melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan fasilitas riset pangan. BRIN sebagai laboratorium rujukan riset halal Indonesia.
tulis komentar anda