3 Bulan Berjualan, Pedagang Buah di Gresik Tewas Dikeroyok Preman
Kamis, 17 November 2022 - 02:15 WIB
GRESIK - Seorang pedagang buah di Gresik, Jawa Timur, tewas dianiaya sejumlah preman. Dua orang pelaku berhasil diamankan tidak lama setelah kejadian. Sedang sisanya kabur dan bersembunyi.
Kapolsek Gresik, AKBP Muhammad Nur Aziz mengatakan, korban yang diketahui bernama Bayu Asmoro (21) baru tiga bulan berjualan buah. Warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro ini tewas dianiaya di depan ruko.
"Petugas telah menangkap dua preman terduga pelaku pengeroyokan," katanya, Rabu (16/11/2022).
Kepada petugas, kedua pelaku mengaku melakukan pengeroyokan dengan lima orang rekannya yang lain. Saat ini, polisi masih melakukan perburuan terhadap kelima orang yang identitasnya sudah dikantongi itu.
"Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh Sukisno, pedagang sayur dalam keadaan tidak mamakai kaus, memakai sarung, dan bersandar di pintu ruko. Wajahnya terlibat lebam," ungkapnya.
Dari pemeriksaan awal, diduga pengeroyokan itu akibat salah paham, karena korban memakai atribut perguruan silat. Diduga, para pelaku mengincar salah satu anggota perguruan silat itu.
"Jadi, para pelaku merupakan kelompok perguruan silat. Mereka lalu menginterogasi korban, hingga terjadi aksi pengeroyokan. Bukan pembunuhan ya, lebih tepatnya penganiayaan yang menyebabkan korban tewas," jelasnya.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan pengembangan di lapangan.
Kapolsek Gresik, AKBP Muhammad Nur Aziz mengatakan, korban yang diketahui bernama Bayu Asmoro (21) baru tiga bulan berjualan buah. Warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro ini tewas dianiaya di depan ruko.
"Petugas telah menangkap dua preman terduga pelaku pengeroyokan," katanya, Rabu (16/11/2022).
Kepada petugas, kedua pelaku mengaku melakukan pengeroyokan dengan lima orang rekannya yang lain. Saat ini, polisi masih melakukan perburuan terhadap kelima orang yang identitasnya sudah dikantongi itu.
"Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh Sukisno, pedagang sayur dalam keadaan tidak mamakai kaus, memakai sarung, dan bersandar di pintu ruko. Wajahnya terlibat lebam," ungkapnya.
Dari pemeriksaan awal, diduga pengeroyokan itu akibat salah paham, karena korban memakai atribut perguruan silat. Diduga, para pelaku mengincar salah satu anggota perguruan silat itu.
"Jadi, para pelaku merupakan kelompok perguruan silat. Mereka lalu menginterogasi korban, hingga terjadi aksi pengeroyokan. Bukan pembunuhan ya, lebih tepatnya penganiayaan yang menyebabkan korban tewas," jelasnya.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan pengembangan di lapangan.
(san)
tulis komentar anda