Tingkatkan Prestasi Siswa, Sleman Kembangkan Inovasi Literasi Gelang Si Cantik
Selasa, 07 Juli 2020 - 12:29 WIB
SLEMAN - SMPN 4 Pakem, Sleman mengembangkan inovasi literasi Gelang Si Cantik (Gerakan Literasi Mengakat Prestasi dengan Membaca, Menulis dan TIK). Inovasi ini untuk meningkatkan minat baca siswa guna meningkatkan prestasi dan menghasilkan karya dengan berliterasi.
Inovasi Gelang Si Cantik ini terpilih masuk top 99 kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) yang diselenggarakan Kemnterian Pendayagunaan Aparatur Negara Refornasi dan Birokrasi (Kemenpan RB). (Baca: Masuk Ajaran Baru, Ini Skema Pembalajaran di Gunungkidul )
Kepala SMP N 4 Pakem Ponidi menjelaskan pengembangan inovasi Gelang Si Cantik ini berawal dengan melihat rendahnya kunjungan dan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan. Sebab siswa saat ini lebih senang menggunakan gawai yang tidak literatif.
Karena itu perlu solusi guna meningkatkan minat baca dan menulis siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga menjadikan siswa yang literat dan berprestasi. “Itulah awal pengembangan inovasi ini, yaitu memadukan membaca dan menulis dengan memnfaatkan teknologi informasi dalam berliterasi,” kata Ponidi, soal inovasi Gelang Si Cantik, Selasa (7/7/2020).
Ponidi menjelaskan inovasi Gelang Si Cantik, meliputi, Reading Time, Jumat Literasi, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Workshop Baca Tulis untuk Guru dan Siswa, Pameran Buku, Perpustakaan yang memadai sebagai pendukung budaya literasi, Diskusi Buku, Pameran Karya, Lomba Literasi, (dan Leading Sekolah Literasi.
Adapun implementasi Reading Time yakni dengan wajib baca buku 15 menit per hari, Jumat Literasi kegiatannya membaca, kisah, dan cerita, Karya Ilmiah Remaja (KIR) dengan ekstra kurikuler pendukung.
Kemudian Workshop Baca Tulis melalui pelatihan menulis bagi siswa dan guru, Pameran Buku dan KIR. Buku dipamerkan pada even tertentu. Diskusi Buku Siswa dengan pendampingan guru mengulas buku, jurnalistik Penulisan berita, wawancara, dan fotografi.
Juga diadakan Lomba Literasi sebagai pemantik untuk meningkatkan budaya literasi, Leading Sekolah Literasi dengan menerapkan kebijakan sekolah dalam penerapan gerakan literasi sekolah (GLS). “Dan yang paling utama mengembangkan perpustakaan sekolah dan Pojok Literasi untuk membudayakan literasi,” paparnya.(Baca: 600 Industri Kecil di Blora Dihantam Badai COVID-19 )
Menurut Ponidi dampak yang di petik dari adanya inovasi ini yakni dari segi peningkatan prestasi siswa dari sebelumnya hanya 72 prestasi menjadi 227 prestasi baik tingkat kabupaten, propinsi, nasional maupun internasional. “Dampak lainya, yaitu adanya karya siswa dan guru, pemanfaatan gawai untuk kegiatan literasi, menumbuhkan budaya literasi dan pembentukan karakter positif bagi siswa,” jelasnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan Inovasi Gelang Si Cantik SMPN 4 Pakem membawa dampak yang luar biasa, baik dari sisi karakter maupun kemampuan akademik siswa. Inovasi sekolah ini juga sudah menginspirasi beberapa sekolah lain. Hal yang menggembirakan sekolah yang menerapkan hal tersebut juga berhasil meningkatkan prestasi peserta didiknya, baik bidang akademik maupun non akademik
“Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di SMP N 4 Pakem, dan baru direplikasi oleh 3 sekolah yakni SMP N 1 Depok, SMP N 1 Godean dan SMP N 1 Pakem. sehingga nantinya apa yang dilakukan oleh SMP N 4 Pakem menjadi pelopor bagi SMP se Kabupaten Sleman,” terangnya.
Inovasi Gelang Si Cantik ini terpilih masuk top 99 kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) yang diselenggarakan Kemnterian Pendayagunaan Aparatur Negara Refornasi dan Birokrasi (Kemenpan RB). (Baca: Masuk Ajaran Baru, Ini Skema Pembalajaran di Gunungkidul )
Kepala SMP N 4 Pakem Ponidi menjelaskan pengembangan inovasi Gelang Si Cantik ini berawal dengan melihat rendahnya kunjungan dan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan. Sebab siswa saat ini lebih senang menggunakan gawai yang tidak literatif.
Karena itu perlu solusi guna meningkatkan minat baca dan menulis siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga menjadikan siswa yang literat dan berprestasi. “Itulah awal pengembangan inovasi ini, yaitu memadukan membaca dan menulis dengan memnfaatkan teknologi informasi dalam berliterasi,” kata Ponidi, soal inovasi Gelang Si Cantik, Selasa (7/7/2020).
Ponidi menjelaskan inovasi Gelang Si Cantik, meliputi, Reading Time, Jumat Literasi, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Workshop Baca Tulis untuk Guru dan Siswa, Pameran Buku, Perpustakaan yang memadai sebagai pendukung budaya literasi, Diskusi Buku, Pameran Karya, Lomba Literasi, (dan Leading Sekolah Literasi.
Adapun implementasi Reading Time yakni dengan wajib baca buku 15 menit per hari, Jumat Literasi kegiatannya membaca, kisah, dan cerita, Karya Ilmiah Remaja (KIR) dengan ekstra kurikuler pendukung.
Kemudian Workshop Baca Tulis melalui pelatihan menulis bagi siswa dan guru, Pameran Buku dan KIR. Buku dipamerkan pada even tertentu. Diskusi Buku Siswa dengan pendampingan guru mengulas buku, jurnalistik Penulisan berita, wawancara, dan fotografi.
Juga diadakan Lomba Literasi sebagai pemantik untuk meningkatkan budaya literasi, Leading Sekolah Literasi dengan menerapkan kebijakan sekolah dalam penerapan gerakan literasi sekolah (GLS). “Dan yang paling utama mengembangkan perpustakaan sekolah dan Pojok Literasi untuk membudayakan literasi,” paparnya.(Baca: 600 Industri Kecil di Blora Dihantam Badai COVID-19 )
Menurut Ponidi dampak yang di petik dari adanya inovasi ini yakni dari segi peningkatan prestasi siswa dari sebelumnya hanya 72 prestasi menjadi 227 prestasi baik tingkat kabupaten, propinsi, nasional maupun internasional. “Dampak lainya, yaitu adanya karya siswa dan guru, pemanfaatan gawai untuk kegiatan literasi, menumbuhkan budaya literasi dan pembentukan karakter positif bagi siswa,” jelasnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan Inovasi Gelang Si Cantik SMPN 4 Pakem membawa dampak yang luar biasa, baik dari sisi karakter maupun kemampuan akademik siswa. Inovasi sekolah ini juga sudah menginspirasi beberapa sekolah lain. Hal yang menggembirakan sekolah yang menerapkan hal tersebut juga berhasil meningkatkan prestasi peserta didiknya, baik bidang akademik maupun non akademik
“Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di SMP N 4 Pakem, dan baru direplikasi oleh 3 sekolah yakni SMP N 1 Depok, SMP N 1 Godean dan SMP N 1 Pakem. sehingga nantinya apa yang dilakukan oleh SMP N 4 Pakem menjadi pelopor bagi SMP se Kabupaten Sleman,” terangnya.
(don)
tulis komentar anda