Kesaksian Warga Dengar Teriakan Minta Tolong Lalu Temukan Bocah Perempuan Bersimbah Darah Ditikam OTK
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 19:45 WIB
CIMAHI - Tewasnya Shakila masih menyisakan pilu. Bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut, tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) usai pulang mengaji. Peristiwa sadis itu terjadi di Jalan Mukodar Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Rabu (19/10/2022) malam.
Keluarga korban yang tak menerima akan nasib tragis yang dialami anak sulung dari tiga bersaudara ini, dan menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas serta menghukum pelaku penikaman sadis tersebut sesuai hukum yang berlaku.
Paman korban penikaman, Wagimin mengaku, ingin tahu motif pelaku melakukan penikaman hingga korban yang masih anak-anak itu tewas mengenaskan. "Kami menuntut agar kepolisian segera menangkap pelaku penikaman tersebut, dan menghukumnya," tegasnya.
Sementara itu, warga yang mengantarkan korban penikaman ke rumah sakit, Faisal Amsory mengaku, saat itu korban sudah dikerumuni oleh warga dalam kondisi tergeletak di jalan dalam posisi miring. Saat itu, warga hanya melihatnya saja.
"Saat itu, korban terlihat terdiam saja. Kondisinya terlihat sangat lemas. Karena merasa kasihan, saya akhirnya mengangkat tubuh korban dan membawanya ke klinik. Warga juga tidak ada yang mengenal korban penikaman tersebut," tutur Faisal.
Saat diangkat, kondisi korban penikaman ini sudah basah. Faisal tidak mengetahui tubuh korban penikaman itu basah karena air atau darah. "Saat dibawa ke dalam mobil, korban masih sadarkan diri, dan meminta tolong. Saat ditanya, korban mengaku kepalanya pusing, serta menyebut rumahnya di depan desto," imbuhnya.
Karena di klinik tidak ada persediaan oksigen, akhirnya korban dilarikan ke Rumah Sakit Rajawali. Namun, sesampainya di rumah sakit korban diduga sudah dalam kondisi tak bernyawa karena kehabisan darah.
Korban yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar itu, ditikam oleh seorang pria tak dikenal. Korban yang ketakutan sempat berlari menuju ke rumahnya, dan berteriak minta tolong. Saat berlari dan belum sampai di rumahnya, korban terjatuh . Warga yang menemukannya, melihat ada luka tusuk di bagian punggung.
Keluarga korban yang tak menerima akan nasib tragis yang dialami anak sulung dari tiga bersaudara ini, dan menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas serta menghukum pelaku penikaman sadis tersebut sesuai hukum yang berlaku.
Paman korban penikaman, Wagimin mengaku, ingin tahu motif pelaku melakukan penikaman hingga korban yang masih anak-anak itu tewas mengenaskan. "Kami menuntut agar kepolisian segera menangkap pelaku penikaman tersebut, dan menghukumnya," tegasnya.
Sementara itu, warga yang mengantarkan korban penikaman ke rumah sakit, Faisal Amsory mengaku, saat itu korban sudah dikerumuni oleh warga dalam kondisi tergeletak di jalan dalam posisi miring. Saat itu, warga hanya melihatnya saja.
"Saat itu, korban terlihat terdiam saja. Kondisinya terlihat sangat lemas. Karena merasa kasihan, saya akhirnya mengangkat tubuh korban dan membawanya ke klinik. Warga juga tidak ada yang mengenal korban penikaman tersebut," tutur Faisal.
Saat diangkat, kondisi korban penikaman ini sudah basah. Faisal tidak mengetahui tubuh korban penikaman itu basah karena air atau darah. "Saat dibawa ke dalam mobil, korban masih sadarkan diri, dan meminta tolong. Saat ditanya, korban mengaku kepalanya pusing, serta menyebut rumahnya di depan desto," imbuhnya.
Karena di klinik tidak ada persediaan oksigen, akhirnya korban dilarikan ke Rumah Sakit Rajawali. Namun, sesampainya di rumah sakit korban diduga sudah dalam kondisi tak bernyawa karena kehabisan darah.
Korban yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar itu, ditikam oleh seorang pria tak dikenal. Korban yang ketakutan sempat berlari menuju ke rumahnya, dan berteriak minta tolong. Saat berlari dan belum sampai di rumahnya, korban terjatuh . Warga yang menemukannya, melihat ada luka tusuk di bagian punggung.
(eyt)
tulis komentar anda