Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul Mendengar Suara Hati Habib Maksum

Kamis, 20 Oktober 2022 - 05:05 WIB
Kemudian, kepada Syekh Hasan Masysyath, Syekh Ismail Yamani, Syekh Abdul Qadir al-Baar, Syekh Sayyid Muhammad Amin Kutby, dan Allamah Ali Junaidi (Berau) ibn Jamaluddin ibn Muhammad Arsyad.

Atas petunjuk Syekh Ali Junaidi, Abah Guru Sekumpul belajar kepada Syekh Fadhil Muhammad (Guru Gadung).

Dia mendapatkan ijazah Maulid Simthud Durar dari sahabat karibnya Habib Anis ibn Alwi ibn Ali al-Habsyi dari Solo, Jawa Tengah. Setelah itu, dia mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura selama lima tahun.

Baru pada 1970-an, dia membuka pengajian di rumahnya sendiri dengan didampingi Guru Salman Bujang. Pada 1988, dia pindah ke Kampung Sekumpul dan membuka kompleks perumahan ar-Raudhah atau Dalam Regol.



Sejak itulah kewibawaan dan kharismanya, mulai terkenal luas. Para tamu pun berdatangan, seperti Amien Rais, Gus Dur, dan KH AA Gym. Bahkan, ada juga tamu luar, seperti dari Malaysia, Singapura dan Brunei.

Di antara karomah Abah Guru Sekumpul yang tersebar luas adalah saat terjadi musim kemarau panjang, dan banyak sumur-sumur mengering. Dia bisa menurunkan hujan, hanya dengan menggoyang-goyangkan pohon pisang.

Meski banyak yang mempercayai karomahnya, tetapi tidak sedikit dari golongan ulama juga yang meragukannya.

Salah satu ulama yang awalnya meragukan karomah Abah Guru Sekumpul adalah Habib Maksum dari Pasuruan. Dia datang menemui Abah Guru Sekumpul untuk membuktikan karomah Wali Allah itu.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content