Walhi Tuding Banjir Bandang di Bali Akibat Proyek Infrastruktur

Rabu, 19 Oktober 2022 - 15:59 WIB
Walhi Bali menuding banjir dan longsor di sejumlah wilayah disebabkan alih fungsi lahan yang massif. Berbagai proyek infrastruktur digenjot tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan. Foto ilustrasi
DENPASAR - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ) Bali menuding banjir dan longsor di sejumlah wilayah disebabkan alih fungsi lahan yang massif. Berbagai proyek infrastruktur digenjot tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan.

"Alih fungsi lahan terjadi sangat signifikan, yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur yang atraktif," kata Direktur Eksekutif Walhi Bali Made Krisna Dinata, Rabu (19/10/2022).

Dia lalu mengkritisi sejumlah proyek yang memiliki andil besar dalam perubahan ahli fungsi lahan, salah satunya proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi.



Krisna mengungkap 1.300-an hektar lahan yang akan beralih fungsi menjadi jalan tol. Dari jumlah itu, tercatat ada 480,54 hektar di antaranya merupakan persawahan.

Ia menyebutkan, proyek tol Gilimanuk-Mengwi menghilangkan 98 titik subak atau irigasi yang pastinya merupakan ancaman yang serius bagi lingkungan dan budaya Bali.

Padahal subak memiliki fungsi sebagai saluran irigasi dan mendistribusi air dan turut menjaga sekaligus mengatur sistem hidrologis air.

Jika satu hektar sawah mampu menampung 3000 ton, maka ada 1.441.620 ton air yang tidak mengalir ke persawahan sehingga mengakibatkan banjir dan longsor.

Menurutnya, banjir dan tanah longsor di Bali disebabkan tata kelola lingkungan yang tidak baik. "Banyak lahan dikonversi menjadi infrastruktur, sehingga merubah bentang alam yang ada," ujar Krisna.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content