Runtuhnya Kerajaan Galuh oleh Serangan Dadakan Ciung Wanara saat Raja Menyabung Ayam
Rabu, 12 Oktober 2022 - 05:13 WIB
Raja Tamperan dan permaisuri Pangrenyepp termasuk Banga mampu ditahan. Tetapi khusus untuk Banga ia dilepaskan, sebab ia hanya orang biasa yang tidak memiliki pengaruh di Galuh.
Baca: Kisah Cinta Terlarang Untung Surapati yang Menikahi Anak Komandan Militer VOC.
Malam hari tiba, Banga datang ke gelanggang sabung ayam untuk mencoba membebaskan raja dan permaisuri. Tapi ini diketahui oleh beberapa prajurit penjaga yang sedang berjaga, hingga mendatangkan Manarah yang ada di dalam keraton.
Di sisi lain upaya Raja Tamperan dan permaisurinya Pangrenyep untuk melarikan diri dari tawanan Ciung Wanara dilakukan. Upaya ini pun membuahkan hasil, sembari berlari keduanya terus dikejar oleh pasukan Ciung Wanara yang menghujani beberapa anak panah.
Baca Juga: Perang Paregreg, Perebutan Kekuasaan Berujung Pertumpahan Darah Pemicu Keruntuhan Majapahit.
Pada akhirnya raja dan permaisuri harus menyerah, atas panah panas yang menancap di punggungnya. Sedangkan Banga sang pengawal raja yang bertarung melawan Ciung Wanara akhirnya harus menyerah mengalami kekalahan. Tamatlah riwayat raja Tamperan Barmawijaya dan permaisurinya akibat kelengahan menyabung ayam.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Baca: Kisah Cinta Terlarang Untung Surapati yang Menikahi Anak Komandan Militer VOC.
Malam hari tiba, Banga datang ke gelanggang sabung ayam untuk mencoba membebaskan raja dan permaisuri. Tapi ini diketahui oleh beberapa prajurit penjaga yang sedang berjaga, hingga mendatangkan Manarah yang ada di dalam keraton.
Di sisi lain upaya Raja Tamperan dan permaisurinya Pangrenyep untuk melarikan diri dari tawanan Ciung Wanara dilakukan. Upaya ini pun membuahkan hasil, sembari berlari keduanya terus dikejar oleh pasukan Ciung Wanara yang menghujani beberapa anak panah.
Baca Juga: Perang Paregreg, Perebutan Kekuasaan Berujung Pertumpahan Darah Pemicu Keruntuhan Majapahit.
Pada akhirnya raja dan permaisuri harus menyerah, atas panah panas yang menancap di punggungnya. Sedangkan Banga sang pengawal raja yang bertarung melawan Ciung Wanara akhirnya harus menyerah mengalami kekalahan. Tamatlah riwayat raja Tamperan Barmawijaya dan permaisurinya akibat kelengahan menyabung ayam.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(nag)
tulis komentar anda