Mengaku Dicabuli Oknum Guru Olahraga, Siswi SMA di Lombok Timur Lapor Polisi
Rabu, 12 Oktober 2022 - 04:01 WIB
LOMBOK TIMUR - Polres Lombok Timur menerima laporan dugaan pencabulan dari siswi salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Selong, Lombok Timur. Siswi tersebut mengaku dicabuli oknum gurunya berinisial HR (29) warga Selong, Lombok Timur.
Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual itu. Korban yang berusia (16) mendatangi Unit PPA Reskrim Polres Lombok Timur pada Selasa (11/10/2022).
"Pelakunya belum diamankan, kasusnya masih didalami penyidik. Korban baru lapor tadi siang," ujar Nicolas Oesman kepada MPI.
Dia mengatakan, dugaan pencabulan itu terjadi di sekitar Taman Kota Selong pada Kamis malam (6/10/2022) pukul 22.00 wita. Saat itu, korban mengikuti doa bersama untuk korban Kanjuruhan Malang.
Usai acara, korban dihubungi terduga pelaku dan memintanya tidak pulang. Korban bahkan diminta menunggu di tempat sepi. Tanpa curiga, korban akhirnya bersedia dan menunggu pelaku. Keduanya pun bertemu dan sempat ngobrol berdua.
Baca: Brimob Polda Jateng dan Panser Biru Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan.
Entah setan apa yang merasukinya. Oknum guru itu lantas mencoba memeluk dan mencium korban. Tapi, korban menolak dan sempat melawan. Tidak hanya itu, guru olah raga itu bahkan sempat memegang area sensitif muridnya. Termasuk meraih tangan korban dan memaksanya untuk dimasukkan ke dalam celana pelaku.
Baca Juga: Bus AKAP Terguling Usai Ditabrak Kereta Api, 8 Penumpang Terluka.
Beruntung korban berhasil berontak dan lari meninggalkan pelaku. Korban akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada kedua orang tuanya. Didampingi orang tuanya, korban pun melapor ke Polres Lombok Timur.
Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual itu. Korban yang berusia (16) mendatangi Unit PPA Reskrim Polres Lombok Timur pada Selasa (11/10/2022).
"Pelakunya belum diamankan, kasusnya masih didalami penyidik. Korban baru lapor tadi siang," ujar Nicolas Oesman kepada MPI.
Dia mengatakan, dugaan pencabulan itu terjadi di sekitar Taman Kota Selong pada Kamis malam (6/10/2022) pukul 22.00 wita. Saat itu, korban mengikuti doa bersama untuk korban Kanjuruhan Malang.
Usai acara, korban dihubungi terduga pelaku dan memintanya tidak pulang. Korban bahkan diminta menunggu di tempat sepi. Tanpa curiga, korban akhirnya bersedia dan menunggu pelaku. Keduanya pun bertemu dan sempat ngobrol berdua.
Baca: Brimob Polda Jateng dan Panser Biru Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan.
Entah setan apa yang merasukinya. Oknum guru itu lantas mencoba memeluk dan mencium korban. Tapi, korban menolak dan sempat melawan. Tidak hanya itu, guru olah raga itu bahkan sempat memegang area sensitif muridnya. Termasuk meraih tangan korban dan memaksanya untuk dimasukkan ke dalam celana pelaku.
Baca Juga: Bus AKAP Terguling Usai Ditabrak Kereta Api, 8 Penumpang Terluka.
Beruntung korban berhasil berontak dan lari meninggalkan pelaku. Korban akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada kedua orang tuanya. Didampingi orang tuanya, korban pun melapor ke Polres Lombok Timur.
(nag)
tulis komentar anda