Ratusan Siswa dan Guru SMAN 1 Wawatobi Minta Kepala Sekolah Diganti karena Cabul
Senin, 10 Oktober 2022 - 14:58 WIB
KONAWE - Ratusan siswa dan guru SMAN 1 Wawatobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka mengecam dugaan pencabulan yang dilakukan kepala sekolah mereka.
Muhamad Arfansyah, perwakilan siswa mengatakan, Kepala SMAN 1 Wawatobi diduga telah mencabuli guru dan siswa sekolah tersebut. Mereka pun menuntut kepala sekolah segara diganti.
"Kami mendesak Kepala Sekolah SMAN 1 Wawatobi, Sahrun, untuk mundur karena telah melakukan tindakan asusila terhadap guru dan siswa," katanya kepada wartawan, Senin (10/10/2022).
Sedikitnya, sudah ada dua guru dan 7 siswa laki-laki yang menjadi korban perbuatan cabul pelaku di dalam sekolah. Pelaku melakukan aksinya dengan cara mengajak guru dan murid ke sekolah malam hari.
"Jadi dia minta para guru dan siswa datang malam hari, untuk dipijat dengan imbalan Rp200 ribu. Tetapi setelah dipijat, dia memaksa para korban untuk melakukan perbuatan asusila," sambungnya.
Perbuatan cabul kepala sekolah ini pun telah menyebar di sekolah dan sangat meresahkan guru, serta para siswa lainnya. Mereka pun menggelar aksi unjuk rasa bersama, mendesak kepala sekolah diganti.
"Kami meminta kepala sekolah segera diberhentikan dari jabatannya dan dipindahkan ke sekolah lain," jelasnya.
Akibat aksi unjuk rasa guru dan murid ini, aktivitas belajar mengajar dihentikan. Mereka mengancam akan mogok belajar hingga kepala sekolah dicopot dan diganti.
Muhamad Arfansyah, perwakilan siswa mengatakan, Kepala SMAN 1 Wawatobi diduga telah mencabuli guru dan siswa sekolah tersebut. Mereka pun menuntut kepala sekolah segara diganti.
"Kami mendesak Kepala Sekolah SMAN 1 Wawatobi, Sahrun, untuk mundur karena telah melakukan tindakan asusila terhadap guru dan siswa," katanya kepada wartawan, Senin (10/10/2022).
Baca Juga
Sedikitnya, sudah ada dua guru dan 7 siswa laki-laki yang menjadi korban perbuatan cabul pelaku di dalam sekolah. Pelaku melakukan aksinya dengan cara mengajak guru dan murid ke sekolah malam hari.
"Jadi dia minta para guru dan siswa datang malam hari, untuk dipijat dengan imbalan Rp200 ribu. Tetapi setelah dipijat, dia memaksa para korban untuk melakukan perbuatan asusila," sambungnya.
Perbuatan cabul kepala sekolah ini pun telah menyebar di sekolah dan sangat meresahkan guru, serta para siswa lainnya. Mereka pun menggelar aksi unjuk rasa bersama, mendesak kepala sekolah diganti.
"Kami meminta kepala sekolah segera diberhentikan dari jabatannya dan dipindahkan ke sekolah lain," jelasnya.
Akibat aksi unjuk rasa guru dan murid ini, aktivitas belajar mengajar dihentikan. Mereka mengancam akan mogok belajar hingga kepala sekolah dicopot dan diganti.
(san)
tulis komentar anda