Kesaksian Nur Saguwanto Korban Tragedi Kanjuruhan, Kaki Patah Muka Melepuh dan Sesak Napas

Kamis, 06 Oktober 2022 - 13:58 WIB


Nur Saguwanto korban Tragedi Kanjuruhan saat ditemui di Tegalsari, Kepanjen, Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022). Foto/MPI/Avirista Midaada

"Saat kejadian saya ada di tribun 11. Ketika itu sudah ada yang turun ke lapangan usai pertandingan bubar. Tiba tiba ada tembakan gas air mata di tempat saya duduk. Setelah itu saya nggak ingat lagi," kata Saguwanto, pada Kamis (6/10/2022).

Saguwanto mengaku datang melihat pertandingan Arema FC melawan Persebaya dengan kawannya yang selamat. Dirinya diceritakan teman dalam keadaan pingsan dan baru sadar ketika Minggu pagi (2/10/2022) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.



"Saya baru sadar ketika hari Minggu (2/12022) pagi. Tahu-tahu saya sudah ada di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen. Saya sempat nelepon keluarga, tapi nggak bisa melihat hape karena pandangan mata kabur. Pusing," tuturnya.

Dalam kondisi sendirian tergeletak dirumah sakit, Saguwanto hanya bisa menangis. Ia melihat bagaimana banyak orang-orang hilir mudik, banyak orang tak bernyawa tergeletak.

Sedangkan beberapa orang yang luka termasuk dirinya hanya tergeletak di lantai karena minimnya kasur perawatan.

"Suasana di rumah sakit ketika itu penuh korban luka. Saya cuma menangis saja, baru berhenti menangis ketika bertemu keluarganya," ungkap Saguwanto yang baru lulus sekolah di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi,

Di sisi lain Dewi Fitri ibu kandung Saguwanto, mengaku sempat panik saat menerima kabar pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya banyak menelan korban. Ia pun lantas bergegas ke sejumlah rumah sakit mencari anaknya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content