Pengakuan Korwil Aremania Bantur: Ditembaki Gas Air Mata, Lampu Stadion Dipadamkan

Senin, 03 Oktober 2022 - 13:47 WIB
Massa Aremania terjun ke lapangan. Foto: Istimewa
MALANG - Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, menyisakan luka mendalam bagi Aremania. Sebanyak 125 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa itu akibat ditembaki gas air mata oleh kepolisian.

Aremania Korwil Bantur, Slamet Sanjoko yang melihat langsung kejadian menceritakan, sebenarnya semua berjalan kondusif. Setelah pertandingan berakhir, Aremania memang meluapkan kekecewaan, namun situasinya terkendali.

Pada saat itu, dirinya melihat ada dua orang Aremania yang meminta izin kepada petugas untuk minta foto.



"Saat itu kami menyampaikan ke petugas untuk tidak memberi izin. Karena dikhawatirkan akan memicu suporter lain yang kecewa. Tetapi karena memaksa akhirnya diizinkan," katanya, Senin (3/10/2022).



Sanjoko menambahkan, setelah boleh masuk, ternyata dua orang tersebut tidak meminta foto. Mereka menghampiri para pemain Arema FC yang sedang mendatangi tribun Aremania untuk meminta maaf atas kekalahan tersebut.

"Tidak tahu seperti apa penerimaan para pemain melihat ada dua Aremania mendatangi, mereka kemudian kembali ke arah ruang ganti. Hal itu kemudian memicu rekan-rekan Aremania yang berada di tribun papan skor naik semua," tambahnya.



Situasi yang kian tak kondusif membuat Sanjoko mengumpulkan Aremania dari wilayah Korwil Bantur agar segera mengemasi bendera, termasuk juga Aremanita untuk segera mencari jalan keluar karena khawatir situasi memburuk.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More