Rumah Pompa Petekan Jadi Tulang Punggung Pencegah Banjir
Jum'at, 03 Juli 2020 - 15:32 WIB
SURABAYA - Pembangunan Rumah Pompa Petekan terus dikebut di tengah pandemi COVID-19. Pembangunan rumah pompa ini harus bisa selesai Desember untuk mengurai banjir di Kota Pahlawan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati menuturkan, proyek itu ditargetkan selesai 100 persen pada Desember nanti. Sehingga diharapkan musim hujan berikutnya, sudah bisa dipakai dan memiliki fungsi besar dalam mencegah banjir.
“Kalau ada air pasang lagi nanti, diharapkan tidak sampai masuk ke kota ini, makanya kita tekankan tahun ini sudah harus beres,” kata Erna, Jumat (3/7/2020).
Ia melanjutkan, dari semua pekerjaan, pintu air rumah pompa menjadi fokus utama. Pasalnya, proses pengerjaan lumayan berat. Sebab, pintu airnya itu berukuran 7 meter sama 10 meter, sehingga proyek ini benar-benar diharapkan bisa mengatasi air pasang.
Erna menambahkan, pihaknya cukup lega setelah mendapatkan izin dari Lantamal terkait dengan akses masuk ke Rumah Pompa Petekan itu. Akhirnya, kini mobil-mobil proyek, termasuk crane proyek bisa lewat di akses masuk Lantamal itu.
“Jadi aksesnya lebih dekat, makanya ini mungkin bisa dipercepat lagi,” imbuhnya. (Baca juga: Verifikasi Faktual Ada Temuan, Bawaslu Surabaya Diminta Teliti Berkas )
Sementara untuk pembangunannya hingga saat ini, Erna memastikan pintu air dan fabrikasinya sudah jadi. Namun, yang susah adalah bangunannya, pondasi sama pilarnya, sehingga bagian ini terus dikebut.
“Ini kan pompanya juga nambah, sehingga nanti akan ada tiga pompa dengan kapasitas 5 meter kubik. Pokoknya semuanya ini harus selesai Desember,” imbuhnya.(Baca juga: Pemprov Jatim Dapat Bantuan 100.000 Tablet Avigan dari Pertamedika IHC )
Erna juga menjelaskan bahwa Rumah Pompa Petekan ini dibangun dengan sistem buka tutup, sehingga perahu pelayaran bisa keluar masuk di Rumah Pompa Petekan itu. Rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan begitu pula sebaliknya.
“Desain Rumah Pompa Petekan ini juga dibuat heritage dan berbeda dengan pompa air lainnya. Hal ini untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas,” jelasnya.
Rumah Pompa Petekan ini merupakan proyek besar penanganan banjir di Kota Surabaya. Sarana pencegah banjir itu digadang-gadang menggantikan peran 20 rumah pompa di Surabaya Pusat dan Utara. Selain itu, rumah pompa yang dibangun dengan anggaran total lebih dari Rp40 miliar itu diprediksi menjadi pengendali utama aliran Sungai Kalimas.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati menuturkan, proyek itu ditargetkan selesai 100 persen pada Desember nanti. Sehingga diharapkan musim hujan berikutnya, sudah bisa dipakai dan memiliki fungsi besar dalam mencegah banjir.
“Kalau ada air pasang lagi nanti, diharapkan tidak sampai masuk ke kota ini, makanya kita tekankan tahun ini sudah harus beres,” kata Erna, Jumat (3/7/2020).
Ia melanjutkan, dari semua pekerjaan, pintu air rumah pompa menjadi fokus utama. Pasalnya, proses pengerjaan lumayan berat. Sebab, pintu airnya itu berukuran 7 meter sama 10 meter, sehingga proyek ini benar-benar diharapkan bisa mengatasi air pasang.
Erna menambahkan, pihaknya cukup lega setelah mendapatkan izin dari Lantamal terkait dengan akses masuk ke Rumah Pompa Petekan itu. Akhirnya, kini mobil-mobil proyek, termasuk crane proyek bisa lewat di akses masuk Lantamal itu.
“Jadi aksesnya lebih dekat, makanya ini mungkin bisa dipercepat lagi,” imbuhnya. (Baca juga: Verifikasi Faktual Ada Temuan, Bawaslu Surabaya Diminta Teliti Berkas )
Sementara untuk pembangunannya hingga saat ini, Erna memastikan pintu air dan fabrikasinya sudah jadi. Namun, yang susah adalah bangunannya, pondasi sama pilarnya, sehingga bagian ini terus dikebut.
“Ini kan pompanya juga nambah, sehingga nanti akan ada tiga pompa dengan kapasitas 5 meter kubik. Pokoknya semuanya ini harus selesai Desember,” imbuhnya.(Baca juga: Pemprov Jatim Dapat Bantuan 100.000 Tablet Avigan dari Pertamedika IHC )
Erna juga menjelaskan bahwa Rumah Pompa Petekan ini dibangun dengan sistem buka tutup, sehingga perahu pelayaran bisa keluar masuk di Rumah Pompa Petekan itu. Rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan begitu pula sebaliknya.
“Desain Rumah Pompa Petekan ini juga dibuat heritage dan berbeda dengan pompa air lainnya. Hal ini untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas,” jelasnya.
Rumah Pompa Petekan ini merupakan proyek besar penanganan banjir di Kota Surabaya. Sarana pencegah banjir itu digadang-gadang menggantikan peran 20 rumah pompa di Surabaya Pusat dan Utara. Selain itu, rumah pompa yang dibangun dengan anggaran total lebih dari Rp40 miliar itu diprediksi menjadi pengendali utama aliran Sungai Kalimas.
(msd)
tulis komentar anda