Terapkan Kurikulum Sejarah Lokal, Bupati Gresik Raih KDI 2022
Jum'at, 23 September 2022 - 00:58 WIB
Foto bersama Choirul Anam, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Gresik beserta kepala daerah yang mendapat anugerah penghargaan KDI 2022
Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2022 yang diraih tersebut tidak lepas dari program inovatif yang dilakukan Fandi, yakni program Kurikulum Sejarah Lokal. Pemkab Gresik meluncurkan inovasi program kurikulum baru Sejarah Lokal, yang dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya, seperti Edukasi Wisata, Program Tahfidz Belajar, dan CSR Pendidikan.
“Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya islami Kabupaten Gresik,” katanya.
Melestarikan Kearifan Lokal
Selain menjadi bagian dari upaya menjaga budaya Islam di wilayahnya, keberadaan Kurikulum Sejarah Lokal, ini juga sangat penting untuk melestarikan kearifan lokal sejarah dan toleransi.
“Kabupaten Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum Sejarah Lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang ada di Gresik,” katanya.
Menurutnya, ada tiga unsur untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya, pemerintah, pendidikan, dan perusahaan. Karena itulah, ia mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.
Dengan kurikulum baru, pemerintah berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman.
Sementara itu terkait KDI 2022, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menilai dalam kondisi yang sangat penuh tantangan ini, kita menemukan ada gubernur inovatif, ada bupati inovatif, ada wali kota inovatif adalah menggembirakan.
Ia juga mengungkapkan bahwa membangun adalah tugas kita semua. “Tugas kita di dalam membangun negara Kesatuan Republik Indonesia, di samping ada Pemerintah Pusat, kita juga harus tegak berdiri atas budaya lokal kita, ini adalah tanggung jawab kita dan ini adalah bagian tugas kita semua,” jelasnya.
Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2022 yang diraih tersebut tidak lepas dari program inovatif yang dilakukan Fandi, yakni program Kurikulum Sejarah Lokal. Pemkab Gresik meluncurkan inovasi program kurikulum baru Sejarah Lokal, yang dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya, seperti Edukasi Wisata, Program Tahfidz Belajar, dan CSR Pendidikan.
“Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya islami Kabupaten Gresik,” katanya.
Melestarikan Kearifan Lokal
Selain menjadi bagian dari upaya menjaga budaya Islam di wilayahnya, keberadaan Kurikulum Sejarah Lokal, ini juga sangat penting untuk melestarikan kearifan lokal sejarah dan toleransi.
“Kabupaten Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum Sejarah Lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang ada di Gresik,” katanya.
Menurutnya, ada tiga unsur untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya, pemerintah, pendidikan, dan perusahaan. Karena itulah, ia mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.
Dengan kurikulum baru, pemerintah berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman.
Sementara itu terkait KDI 2022, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menilai dalam kondisi yang sangat penuh tantangan ini, kita menemukan ada gubernur inovatif, ada bupati inovatif, ada wali kota inovatif adalah menggembirakan.
Ia juga mengungkapkan bahwa membangun adalah tugas kita semua. “Tugas kita di dalam membangun negara Kesatuan Republik Indonesia, di samping ada Pemerintah Pusat, kita juga harus tegak berdiri atas budaya lokal kita, ini adalah tanggung jawab kita dan ini adalah bagian tugas kita semua,” jelasnya.
tulis komentar anda