Jahe Merah Suku Baduy Luar di Lebak Mulai Dilirik Pasar Dunia

Rabu, 17 Agustus 2022 - 21:54 WIB
Setelah memiliki bibit terbaik, dilanjutkan dengan penanaman yang baik dan benar. Kemudian air yang digunakan untuk menyiram juga tidak boleh sembarangan, harus yang alami. Begitupun dengan pupuk yang digunakan.

Melalui pengawasan ketat dan pengawalan berkelanjutan terhadap petani suku Baduy luar, jahe merah yang dihasilkan pun dapat memenuhi kualitas pasar dunia. Jahe merah suku Baduy luar pun mulai dilirik dunia.

"Untuk panen kita juga gak sembarangan. Usia jahe merah yang dipanen itu harus 10 bulan, karena pada usia 10 bulan, jahe merah memiliki kandungan yang baik. Begitupun dengan pengeringannya," sambungnya.

Tidak tangung-tanggung, untuk menguji kualitas jahe merah suku Baduy luar, pihaknya bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), PT Inagro, Universitas Surabaya, ITB, hingga KyungHee University Korea.



"Setelah diteliti, ternyata jahe merah bukan hanya untuk masuk angin, tapi perut kembung atau pencernaan, anti keriput atau mengulur penuaan dini. Lalu bisa juga buat rambut rontok atau botak," ungkapnya.

Head of Sourcing & Comdev BINA PT Bintang Toedjoe, Daru Wibowo menambahkan, bukan tanpa alasan pihaknya menjadikan petani dari suku Baduy luar sebagai mitra untuk memenuhi bahan baku jahe merah.

"Di Lebak ini, kami pilih karena petaninya memiliki potensi dan kami ingin memajukan wilayah Baduy. Lokasi dan tanahnya juga cocok untuk penanaman jahe merah. Setelah diuji, kualitasnya juga memenuhi standar," jelasnya,

Setelah diproduksi, jahe merah akan menghasilkan ekstrak dan essential oil. Ekstrak atau essential oil jahe merah yang dihasilkan harus dikontrol, sehingga menghasilkan zat aktif gingerol dan zingiberene sesuai spesifikasi.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content