Bius Judi di Masa Pandemi COVID-19 Kian Mencemaskan
Selasa, 30 Juni 2020 - 07:27 WIB
SEMARANG - Judi menjadi pilihan bagi sebagian warga sebagai solusi ekonomi di masa pandemi COVID-19. Mereka rela begadang demi mencari wangsit guna menentukan nomor butut yang akan dipertaruhkan. Tentu dibarengi dengan sejumlah uang.
(Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Sujud di Kaki Dokter, Ini Ungkapan Hati Risma )
"Kita bisa lihat dari perspektif perubahan sosial memang dengan adanya pandemi ini menimbulkan kebijakan baru yang namanya WFH (work from home) dan lain-lain," kata sosiolog Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fulia Aji Gustaman.
"Ketika WFH otomatis pekerjaan itu dibawa pulang. Jadi pengerjaannya juga lebih longgar karena kalau di kantor biasanya kan dibatasi jam 7 sampai jam 4 ini ketika dibawa pulang otomatis waktunya lebih longgar lebih luas," tambahnya.
Bukan hanya pada keleluasaan waktu, namun WFH juga berdampak menurunnya penghasilan seseorang. Oleh karena itu, banyak di antaranya mencari penghasilan tambahan. Namun persoalan muncul, karena tak mudah mencari penghasilan sampingan di masa pandemi.
(Baca juga: Tenggelam di Sungai Kuto, Warga Ungaran Ditemukan Tak Bernyawa )
"Belum lagi kalau misalnya yang terdampak kena PHK dan sebagainya. Padahal untuk mendapatkan pekerjaan kembali tak mudah," ungkapnya.
"Akhirnya tidak heran apabila mencari sesuatu yang instan. Misalnya ya berjudi. Karena untuk mencari kerja itu kan sulit Habis di-PHK ya peluangnya semakin sulit terus pelarian yang digunakan adalah instan tadi salah satunya berjudi," tegas dia.
Akibatnya, praktik perjudian tumbuh subur. Judi togel hingga memanfaatkan jaringan internet menjadi pilihan warga yang ingin mendapatkan hasil secara instan. Tak ayal perjudian makin meresahkan masyarakat, hingga polisi bergerak untuk melakukan penangkapan para pelaku.
(Baca juga: Tangisnya Pecah Saat Sujud di Kaki Dokter, Ini Ungkapan Hati Risma )
"Kita bisa lihat dari perspektif perubahan sosial memang dengan adanya pandemi ini menimbulkan kebijakan baru yang namanya WFH (work from home) dan lain-lain," kata sosiolog Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fulia Aji Gustaman.
"Ketika WFH otomatis pekerjaan itu dibawa pulang. Jadi pengerjaannya juga lebih longgar karena kalau di kantor biasanya kan dibatasi jam 7 sampai jam 4 ini ketika dibawa pulang otomatis waktunya lebih longgar lebih luas," tambahnya.
Bukan hanya pada keleluasaan waktu, namun WFH juga berdampak menurunnya penghasilan seseorang. Oleh karena itu, banyak di antaranya mencari penghasilan tambahan. Namun persoalan muncul, karena tak mudah mencari penghasilan sampingan di masa pandemi.
(Baca juga: Tenggelam di Sungai Kuto, Warga Ungaran Ditemukan Tak Bernyawa )
"Belum lagi kalau misalnya yang terdampak kena PHK dan sebagainya. Padahal untuk mendapatkan pekerjaan kembali tak mudah," ungkapnya.
"Akhirnya tidak heran apabila mencari sesuatu yang instan. Misalnya ya berjudi. Karena untuk mencari kerja itu kan sulit Habis di-PHK ya peluangnya semakin sulit terus pelarian yang digunakan adalah instan tadi salah satunya berjudi," tegas dia.
Akibatnya, praktik perjudian tumbuh subur. Judi togel hingga memanfaatkan jaringan internet menjadi pilihan warga yang ingin mendapatkan hasil secara instan. Tak ayal perjudian makin meresahkan masyarakat, hingga polisi bergerak untuk melakukan penangkapan para pelaku.
tulis komentar anda