Raih Penghargaan BKN Award 2022, Gubernur Khofifah: Kerja Keras dan Sinergitas Pemkab/Pemko Layak Diacungi Jempol
Kamis, 11 Agustus 2022 - 15:04 WIB
Sementara itu terkait raihan Jatim pada Peringkat IV BKN Award kategori Penilaian Kompetensi, dimana keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kategori ini juga didukung oleh komitmen penyelenggaraan Assessment Center baik bagi ASN Pemprov Jatim maupun fasilitasi di berbagai Kabupaten Kota.
Saat ini, Pemprov Jatim telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk UPT Pusat Penilaian Pegawai dan mendapatkan akreditasi A.
Tak kalah membanggakan, rekor capaian tertinggi, yakni untuk kategori utama tentang implementasi managamen ASN, Jawa Timur menduduki peringkat pertama nasional dengan total jumlah 11 instansi dari total jumlah nasional sebanyak 66 instansi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya transformasi learning bagi para ASN. Menurutnya, revitalisasi proses pembelajaran implementasi dan mekanisme, harus dilakukan secara komperhensif utamanya di unit kecil pada masing-masing instansi.
"Selain itu kolaborasi memang sering kita dengar tapi belum tentu tim yang dibawah merasa cukup percaya diri untuk membangun kolaborasi dengan eksternal sistem. Tim di lingkungan bapak ibu memimpin, meski punya keinginan inovasi namun belum tentu berani membangun jejaring. Oleh karena itu pimpinan di unit terkecil harus membuka ruang dan kesempatan staf untuk tumbuh dan mengembangkan diri dan jejaring," tuturnya.
Menjawab hal tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengajak seluruh ASN di Jatim untuk memiliki mindset terbuka dan proaktif yang harus dilakukan oleh tim untuk memaknai sebuah inovasi dan kreatifitas pekerjaan.
"We have to open mind, kolaborasi adalah keniscayaan, begitu pula dinamika hirarki yang kompleks. Kolaborasi adalah kebutuhan dan keharusan," ujarnya.
Gubernur Khofifah juga mengajak ASN Jatim untuk tetap menjaga etika dalam kultur birokrasi. Hal tersebut agar dipahami dan terus dijalankan. "Tidak banyak orang yang sabar mendengar, hanya senang menyampaikan. Mari kita tradisikan budaya mendengar. Lalu ada fleksibilitas dan regulasi yang harus dipedomani," katanya.
Selanjutnya, Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut berpesan, tranformasi dari 4.0 menuju ke 5.0 bukan hanya sekedar belajar, namun haruslah membangun metode pembelajaran.
Sementara itu, bertepatan dengan bulan Kemerdekaan, Gubernur Jatim menambahkan, dengan diraihnya banyak penghargaan dari BKN kali ini dapat menjadi momentum untuk membangun nasionalisme serta integrasi dalam membangun bangsa.
Saat ini, Pemprov Jatim telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk UPT Pusat Penilaian Pegawai dan mendapatkan akreditasi A.
Tak kalah membanggakan, rekor capaian tertinggi, yakni untuk kategori utama tentang implementasi managamen ASN, Jawa Timur menduduki peringkat pertama nasional dengan total jumlah 11 instansi dari total jumlah nasional sebanyak 66 instansi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya transformasi learning bagi para ASN. Menurutnya, revitalisasi proses pembelajaran implementasi dan mekanisme, harus dilakukan secara komperhensif utamanya di unit kecil pada masing-masing instansi.
"Selain itu kolaborasi memang sering kita dengar tapi belum tentu tim yang dibawah merasa cukup percaya diri untuk membangun kolaborasi dengan eksternal sistem. Tim di lingkungan bapak ibu memimpin, meski punya keinginan inovasi namun belum tentu berani membangun jejaring. Oleh karena itu pimpinan di unit terkecil harus membuka ruang dan kesempatan staf untuk tumbuh dan mengembangkan diri dan jejaring," tuturnya.
Menjawab hal tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengajak seluruh ASN di Jatim untuk memiliki mindset terbuka dan proaktif yang harus dilakukan oleh tim untuk memaknai sebuah inovasi dan kreatifitas pekerjaan.
"We have to open mind, kolaborasi adalah keniscayaan, begitu pula dinamika hirarki yang kompleks. Kolaborasi adalah kebutuhan dan keharusan," ujarnya.
Gubernur Khofifah juga mengajak ASN Jatim untuk tetap menjaga etika dalam kultur birokrasi. Hal tersebut agar dipahami dan terus dijalankan. "Tidak banyak orang yang sabar mendengar, hanya senang menyampaikan. Mari kita tradisikan budaya mendengar. Lalu ada fleksibilitas dan regulasi yang harus dipedomani," katanya.
Selanjutnya, Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut berpesan, tranformasi dari 4.0 menuju ke 5.0 bukan hanya sekedar belajar, namun haruslah membangun metode pembelajaran.
Sementara itu, bertepatan dengan bulan Kemerdekaan, Gubernur Jatim menambahkan, dengan diraihnya banyak penghargaan dari BKN kali ini dapat menjadi momentum untuk membangun nasionalisme serta integrasi dalam membangun bangsa.
tulis komentar anda