Perpusnas Perkuat Kolaborasi TPBIS Lewat Stakeholder Meeting
Kamis, 28 Juli 2022 - 15:36 WIB
MAKASSAR - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI terus mendorong peningkatan literasi dan budaya baca di masyarakat. Di samping itu, juga menjalankan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) untuk mendorong masyarakat agar mampu berdaya secara ekonomi.
Untuk mewujudkan hal itu, Perpusnas memperkuat kolaborasi bersama sejumlah pihak terkait melalui Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi. Kegiatan ini mempertemukan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Sulsel
Kemudian hadir juga Dr Muliono Koordinator Pengawas Disdik Provinsi Sulsel, Dr Tuti Bahfiarti dari Universitas Hasanuddin, Dr Asniar Khumas dari Universitas Negeri Makassar, Dr Andi Ibrahim dari UIN Alauddin Makassar dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LPPM) Universitas Hasanuddin.
Hadir pula perwakilan budayawan dan pegiat literasi, di antaranya Yudhistira Sukatanya, Rusdin Tompo, Rezky Amalia Syafiin dan M. Galang Pratama.
Kepala Perpustakaan Nasional , Muhammad Syarif Bando mengungkapkan, kolaborasi dan sinergi yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi ataupun tujuan dari setiap stakeholder.
, Mukhtar Dolle, menambahkan, perpustakaan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Peningkatan kualitas itu bisa dilakukan melalui peningkatan literasi.
Baca juga:Siaran Radio di Perpustakaan? Emang Ga Berisik? Radio RDI 97.1 FM Jakarta Ramaikan HUT Perpustakaan Nasional
Data menunjukkan, lebih dari 55 persen orang Indonesia yang sudah menyelesaikan pendidikan masih mengalami keterbatasan kemampuan dalam mengelola kehidupan sehari-hari akibat rendahnya kemampuan baca tulis.
"Maka dari itu literasi diyakini punya peran penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Ini jadi upaya salah mengurangi angka kemiskinan," pungkasnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Perpusnas memperkuat kolaborasi bersama sejumlah pihak terkait melalui Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi. Kegiatan ini mempertemukan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Sulsel
Kemudian hadir juga Dr Muliono Koordinator Pengawas Disdik Provinsi Sulsel, Dr Tuti Bahfiarti dari Universitas Hasanuddin, Dr Asniar Khumas dari Universitas Negeri Makassar, Dr Andi Ibrahim dari UIN Alauddin Makassar dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LPPM) Universitas Hasanuddin.
Hadir pula perwakilan budayawan dan pegiat literasi, di antaranya Yudhistira Sukatanya, Rusdin Tompo, Rezky Amalia Syafiin dan M. Galang Pratama.
Kepala Perpustakaan Nasional , Muhammad Syarif Bando mengungkapkan, kolaborasi dan sinergi yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi ataupun tujuan dari setiap stakeholder.
, Mukhtar Dolle, menambahkan, perpustakaan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Peningkatan kualitas itu bisa dilakukan melalui peningkatan literasi.
Baca juga:Siaran Radio di Perpustakaan? Emang Ga Berisik? Radio RDI 97.1 FM Jakarta Ramaikan HUT Perpustakaan Nasional
Data menunjukkan, lebih dari 55 persen orang Indonesia yang sudah menyelesaikan pendidikan masih mengalami keterbatasan kemampuan dalam mengelola kehidupan sehari-hari akibat rendahnya kemampuan baca tulis.
"Maka dari itu literasi diyakini punya peran penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Ini jadi upaya salah mengurangi angka kemiskinan," pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda