Sedih! Bocah yang Dipaksa Setubuhi Kucing dan Videonya Viral Meninggal, Diduga Depresi
Kamis, 21 Juli 2022 - 14:28 WIB
TASIKMALAYA - Seorang bocah berusia 11 tahun di Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Bocah yang masih kelas lima Sekolah Dasar (SD) ini diduga meninggal karena depres i setelah dipaksa menyetubuhi seekor kucing oleh teman-temannya.
Mirisnya lagi, korban dipaksa melakukan hal itu sambil direkam dengan menggunakan ponsel. Rekaman tersebut kemudian disebarkan lewat media sosial. Setelah video tersebut viral, korban mengalami penurunan kondisi kesehatanya hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya meninggal dunia.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, setelah pihaknya melakukan investigasi, ternyata video tersebut direkam pada akhir bulan Juni lalu.
"Pasca viral, korban mengalami depresi hingga akhinya pada hari Jumat pekan lalu, korban dilarikan ke RSCUD SCM Tasikmalaya. Namun, nyawa korban tak bisa terselamatkan, meninggal dalam perawatan pada Minggu malam kemarin," ungkap Rinanto, Kamis (21/7/2022).
Rinanto mengakui, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Apakah kematian korban akibat pristiwa bulying tersebut, karena itu harus disampaikan oleh ahli. Namun dari rangakain kejadian dan hasil investigasi yang dilakukan, kematian korban ada korelasinya dengan video yang beredar dan pristiwa pembulian oleh teman temannya," tambahnya.
Oleh pihak keluarga, kasus ini sudah disampaikan kepada pihak RT/RW setempat. Namun, lanjut dia, tidak ada perkembangan dan hingga korban meninggal dan pihaknya kembali mendatangi keluarga korban.
Rencananya, pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan melaporkan kasus tersebut ke Satreskrim Polres Tasikmalaya. Sementara itu korban sudah dimakamkan di pemakaman yang berada tidak jauh di belakang rumah keluarga korban.
Mirisnya lagi, korban dipaksa melakukan hal itu sambil direkam dengan menggunakan ponsel. Rekaman tersebut kemudian disebarkan lewat media sosial. Setelah video tersebut viral, korban mengalami penurunan kondisi kesehatanya hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya meninggal dunia.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, setelah pihaknya melakukan investigasi, ternyata video tersebut direkam pada akhir bulan Juni lalu.
"Pasca viral, korban mengalami depresi hingga akhinya pada hari Jumat pekan lalu, korban dilarikan ke RSCUD SCM Tasikmalaya. Namun, nyawa korban tak bisa terselamatkan, meninggal dalam perawatan pada Minggu malam kemarin," ungkap Rinanto, Kamis (21/7/2022).
Rinanto mengakui, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Apakah kematian korban akibat pristiwa bulying tersebut, karena itu harus disampaikan oleh ahli. Namun dari rangakain kejadian dan hasil investigasi yang dilakukan, kematian korban ada korelasinya dengan video yang beredar dan pristiwa pembulian oleh teman temannya," tambahnya.
Oleh pihak keluarga, kasus ini sudah disampaikan kepada pihak RT/RW setempat. Namun, lanjut dia, tidak ada perkembangan dan hingga korban meninggal dan pihaknya kembali mendatangi keluarga korban.
Rencananya, pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan melaporkan kasus tersebut ke Satreskrim Polres Tasikmalaya. Sementara itu korban sudah dimakamkan di pemakaman yang berada tidak jauh di belakang rumah keluarga korban.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda