Pemuda Pancasila Sumsel Minta Hentikan Pembahasan RUU HIP
Sabtu, 27 Juni 2020 - 11:19 WIB
PALEMBANG - Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan menolak atas adanya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumsel, M Yansuri, mengatakan, pihaknya tidak butuh adanya Haluan Ideologi Pancasila, karena baginya Pancasila yang ada sejak dulu hingga kini sudah final. (Baca: Ratusan Orang Geruduk DPRD Sumsel Tolak RUU HIP )
"Kami menolak RUU HIP. Tidak ada namanya Ekasila ataupun Trisila, hanya ada Pancasila, jangan lagi diganggu," kata Yansuri saat diwawancarai SINDOnews usai Deklarasi Tumpas Komunisme bersama organisasi kepemudaan lainnya di Pelataran BKB Palembang, Sabtu (27/06/2020).
Menurut Yansuri, lahirnya rencana pembahasan RUU HIP dinilai sebagai cikal bakal kembali bangkitnya paham komunis maupun Partai Komunis Indonesia sebagai alat propaganda yang dapat merusak tatanan negara.
"Kami juga siaga akan kebangkitan paham komunis yang ada di negara ini. Jika nantinya PKI bangkit kembali, maka kami siap pertaruhkan jiwa raga untuk kepentingan NKRI," kata dia.
Selain itu, lanjut Yansuri, pihaknya juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas adanya temuan stiker berlogo PKI di salah satu mall yang ada di Palembang yang ditemukan oleh ormas Bang Japar beberapa waktu lalu.
"Pihak kepolisian harus mengusut tuntas temuan Bang Japar itu. Tindak lanjuti sampai pelaku dan sumbernya ditemukan. Jangan sampai masyarakat hilang kepercayaan terhadap aparat penegak hukum," kata dia.
Sementara itu Tokoh sekaligus Ulama Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Syahab menegaskan, pihaknya meminta agar pembahasan RUU HIP dihentikan. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pilar yang tidak perlu ditafsirkan.
"Sumsel siap mengawal Pancasila, satu langkah pun tidak akan mundur. Siapa saja yang berusaha untuk merubah dan mengalihkan Pancasila wajib untuk dilawan," kata dia.
Habib Mahdi juga menyayangkan adanya isu yang menyebutkan adanya temuan stiker berlogo PKI di salah satu mall di Palembang merupakan settingan dari ormas yang menemukan logo tersebut.
"Adanya isu yang menyebutkan bahwa yang menemukan logo tersebut adalah yang menyebarkan jelas sesuatu yang salah. Ini adalah akal-akalan intelijen busuk. Maka dari iti, kami memberi kesempatan 7x24 jam kepada aparat penegak hukum untuk dapat menuntaskan perkara ini. Jika tidak ada berkembang maka kami akan turun ke lapangan dengan massa yang lebih besar," kata dia.
Lihat Juga: Resmikan Kantor Perindo Temanggung, Bacaleg Edy Santoso: Ikhlas, Partai Peduli Wong Cilik!
Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumsel, M Yansuri, mengatakan, pihaknya tidak butuh adanya Haluan Ideologi Pancasila, karena baginya Pancasila yang ada sejak dulu hingga kini sudah final. (Baca: Ratusan Orang Geruduk DPRD Sumsel Tolak RUU HIP )
"Kami menolak RUU HIP. Tidak ada namanya Ekasila ataupun Trisila, hanya ada Pancasila, jangan lagi diganggu," kata Yansuri saat diwawancarai SINDOnews usai Deklarasi Tumpas Komunisme bersama organisasi kepemudaan lainnya di Pelataran BKB Palembang, Sabtu (27/06/2020).
Menurut Yansuri, lahirnya rencana pembahasan RUU HIP dinilai sebagai cikal bakal kembali bangkitnya paham komunis maupun Partai Komunis Indonesia sebagai alat propaganda yang dapat merusak tatanan negara.
"Kami juga siaga akan kebangkitan paham komunis yang ada di negara ini. Jika nantinya PKI bangkit kembali, maka kami siap pertaruhkan jiwa raga untuk kepentingan NKRI," kata dia.
Selain itu, lanjut Yansuri, pihaknya juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas adanya temuan stiker berlogo PKI di salah satu mall yang ada di Palembang yang ditemukan oleh ormas Bang Japar beberapa waktu lalu.
"Pihak kepolisian harus mengusut tuntas temuan Bang Japar itu. Tindak lanjuti sampai pelaku dan sumbernya ditemukan. Jangan sampai masyarakat hilang kepercayaan terhadap aparat penegak hukum," kata dia.
Sementara itu Tokoh sekaligus Ulama Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Syahab menegaskan, pihaknya meminta agar pembahasan RUU HIP dihentikan. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pilar yang tidak perlu ditafsirkan.
"Sumsel siap mengawal Pancasila, satu langkah pun tidak akan mundur. Siapa saja yang berusaha untuk merubah dan mengalihkan Pancasila wajib untuk dilawan," kata dia.
Habib Mahdi juga menyayangkan adanya isu yang menyebutkan adanya temuan stiker berlogo PKI di salah satu mall di Palembang merupakan settingan dari ormas yang menemukan logo tersebut.
"Adanya isu yang menyebutkan bahwa yang menemukan logo tersebut adalah yang menyebarkan jelas sesuatu yang salah. Ini adalah akal-akalan intelijen busuk. Maka dari iti, kami memberi kesempatan 7x24 jam kepada aparat penegak hukum untuk dapat menuntaskan perkara ini. Jika tidak ada berkembang maka kami akan turun ke lapangan dengan massa yang lebih besar," kata dia.
Lihat Juga: Resmikan Kantor Perindo Temanggung, Bacaleg Edy Santoso: Ikhlas, Partai Peduli Wong Cilik!
(nth)
tulis komentar anda