Rekam Jejak Kasus Korupsi Kandidat Jadi Pertimbangan Penting di Pilkada Medan
Sabtu, 27 Juni 2020 - 07:59 WIB
MEDAN - Kasus korupsi menjadi salah satu pembahasan hangat menjelang pelaksanaan Pemilihan Calon wali kota dan wakil wali kota Medan pada Pilkada Serentak 2020.
Diketahui, Kota Medan telah mencatat hattrick (tiga kali beruntun) kasus korupsi yang melibatkan kepala daerahnya.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), rekam jejak buruk tersebut seharusnya menjadi perhatian besar bagi masyarakat Medan jelang Pilkada Serentak 2020. (BACA JUGA: 75 ASN Pemkot Medan Positif COVID-19)
"Agar Kota Medan mendapatkan pemimpin yang berkomitmen memerangi korupsi, sikap warga itu sendiri dan calon atau kandidat menjadi sangat penting," kata Peneliti ICW Almas Sjafrina saat diwawancarai via sambungan telepon selular.
Almas menjelaskan, dalam menentukan pilihannya di Pilkada Kota Medan 2020, masyarakat harus menjadikan rekam jejak kandidat terkait kasus korupsi sebagai pertimbangan penting.
"Ketika memilih calon kepala daerah, masyarakat harus melihat rekam jejak para kontestan. Apakah kontestan punya rekam jejak tersangkut kasus korupsi atau tidak. Kemudian masyarakat juga harus memantau jalannya pilkada dan menolak politik uang," jelasnya.
Selain itu, ujar Almas, calon kepala daerah atau kandidat yang akan bertarung juga harus menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. (BACA JUGA: Wali Kota Pematangsiantar Minta Warga Gunakan JPS untuk Kebutuhan Hidup)
"Jangan sekadar lips service. Calon kepala daerah harus membuktikan apa visi dan program konkretnya dalam pemberantasan korupsi. Kemudian, menunjukkan niatnya untuk mengabdi memajukan daerahnya dengan memperkuat aspek pelayanan publik," ungkapnya.
Diketahui, Kota Medan telah mencatat hattrick (tiga kali beruntun) kasus korupsi yang melibatkan kepala daerahnya.
Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), rekam jejak buruk tersebut seharusnya menjadi perhatian besar bagi masyarakat Medan jelang Pilkada Serentak 2020. (BACA JUGA: 75 ASN Pemkot Medan Positif COVID-19)
"Agar Kota Medan mendapatkan pemimpin yang berkomitmen memerangi korupsi, sikap warga itu sendiri dan calon atau kandidat menjadi sangat penting," kata Peneliti ICW Almas Sjafrina saat diwawancarai via sambungan telepon selular.
Almas menjelaskan, dalam menentukan pilihannya di Pilkada Kota Medan 2020, masyarakat harus menjadikan rekam jejak kandidat terkait kasus korupsi sebagai pertimbangan penting.
"Ketika memilih calon kepala daerah, masyarakat harus melihat rekam jejak para kontestan. Apakah kontestan punya rekam jejak tersangkut kasus korupsi atau tidak. Kemudian masyarakat juga harus memantau jalannya pilkada dan menolak politik uang," jelasnya.
Selain itu, ujar Almas, calon kepala daerah atau kandidat yang akan bertarung juga harus menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. (BACA JUGA: Wali Kota Pematangsiantar Minta Warga Gunakan JPS untuk Kebutuhan Hidup)
"Jangan sekadar lips service. Calon kepala daerah harus membuktikan apa visi dan program konkretnya dalam pemberantasan korupsi. Kemudian, menunjukkan niatnya untuk mengabdi memajukan daerahnya dengan memperkuat aspek pelayanan publik," ungkapnya.
(vit)
tulis komentar anda