4,18 Juta Penduduk di Jawa Timur dalam Kondisi Miskin
Sabtu, 16 Juli 2022 - 08:21 WIB
SURABAYA - Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) pada Maret 2022 mencapai 4,18 juta orang. Jumlah itu turun 0,39 juta orang dibanding Maret 2021 yang sebanyak 4,57 juta orang. Sedangkan dibanding September 2021, turun 0,07 juta orang yaitu sebanyak 4,25 juta orang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, pada Maret 2022, penduduk miskin di Jatim sebanyak 11,40 persen. Lalu pada September 2021 turun menjadi 10,59 persen dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 10,38 persen.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2021 sebanyak 1,84 juta orang. Jumlah tersebut turun dibanding September 2021 yang sebanyak 1,76 juta orang. Kemudian pada Maret 2022 turun lagi menjadi 1,72 juta orang.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan, pada Maret 2021 sebanyak 2,73 juta orang. Pada September 2021, jumlah tersebut turun menjadi 2,49 juta orang. "Dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 2,45 juta orang," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Sabtu (16/7/2022).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2021–Maret 2022 antara lain, naiknya produksi padi di Jatim. Pada bulan Maret 2022, produksi padi di Jatim mencapai 2,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 1,79 juta ton GKG dibanding bulan September 2021. "NTP (nilai tukar petani) pada Maret 2022 juga naik 0,97 poin dibanding NTP September 2021," tandas Sunaryo.
Selama triwulan I 2022, kata dia, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,40 persen dan triwulan III 2021 tumbuh sebesar 1,56 persen atau naik sebesar 2,84 persen. Industri besar/sedang di Jatim pada triwulan I 2022 terhadap triwulan IV 2022 tumbuh 3,19 persen. Pada Maret 2022, aktifitas masyarakat di Jatim juga sudah mengalami pemulihan.
Hasil Google Mobility Index menunjukkan aktifitas pada tempat perdagangan retail dan rekreasi meningkat di angka 8,39 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 berada di angka 0,8. Untuk tempat belanja kebutuhan sehari-hari naik menjadi 29,9 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 sebesar 23,03.
Untuk aktifitas di taman meningkat menjadi 25,42 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -8,73. Untuk aktifitas di tempat kerja meningkat menjadi 11,13 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -12,3.
Di sisi lain, realisasi penyaluran bantuan program sembako di Jatim kondisi 20 Maret 2022 sebesar 98,2 persen dengan jumlah 3.121.333 penerima manfaat dari target total 3.178.463 penerima manfaat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, pada Maret 2022, penduduk miskin di Jatim sebanyak 11,40 persen. Lalu pada September 2021 turun menjadi 10,59 persen dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 10,38 persen.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2021 sebanyak 1,84 juta orang. Jumlah tersebut turun dibanding September 2021 yang sebanyak 1,76 juta orang. Kemudian pada Maret 2022 turun lagi menjadi 1,72 juta orang.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan, pada Maret 2021 sebanyak 2,73 juta orang. Pada September 2021, jumlah tersebut turun menjadi 2,49 juta orang. "Dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 2,45 juta orang," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Sabtu (16/7/2022).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2021–Maret 2022 antara lain, naiknya produksi padi di Jatim. Pada bulan Maret 2022, produksi padi di Jatim mencapai 2,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 1,79 juta ton GKG dibanding bulan September 2021. "NTP (nilai tukar petani) pada Maret 2022 juga naik 0,97 poin dibanding NTP September 2021," tandas Sunaryo.
Selama triwulan I 2022, kata dia, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,40 persen dan triwulan III 2021 tumbuh sebesar 1,56 persen atau naik sebesar 2,84 persen. Industri besar/sedang di Jatim pada triwulan I 2022 terhadap triwulan IV 2022 tumbuh 3,19 persen. Pada Maret 2022, aktifitas masyarakat di Jatim juga sudah mengalami pemulihan.
Hasil Google Mobility Index menunjukkan aktifitas pada tempat perdagangan retail dan rekreasi meningkat di angka 8,39 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 berada di angka 0,8. Untuk tempat belanja kebutuhan sehari-hari naik menjadi 29,9 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 sebesar 23,03.
Untuk aktifitas di taman meningkat menjadi 25,42 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -8,73. Untuk aktifitas di tempat kerja meningkat menjadi 11,13 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 masih -12,3.
Di sisi lain, realisasi penyaluran bantuan program sembako di Jatim kondisi 20 Maret 2022 sebesar 98,2 persen dengan jumlah 3.121.333 penerima manfaat dari target total 3.178.463 penerima manfaat.
(don)
tulis komentar anda