Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas saat Bermain di Sungai Silau Asahan
Senin, 11 Juli 2022 - 13:58 WIB
ASAHAN - Bocah berusia 9 tahun ditemukan tewas di aliran Sungai Silau, Desa Tanjung Alam Kecamatan Seidadap, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Senin (11/7/2022) pagi.
Sebelum ditemukan, bocah nahas itu sempat dinyatakan hilang terseret arus Sungai Silau saat bermain air dengan teman-temannya pada Minggu, 10 Juli 2022 sore kemarin.
"Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal korban dinyatakan hilang," kata Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Medan Budiono melalui Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Asahan , Ady Pandawa, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Sapi Ngamuk saat Hendak Disembelih, Seorang Ibu Cedera Terinjak
Penemuan jasad bocah itu bisa dilakukan setelah Pos SAR Tanjung Balai Asahan menurunkan satu tim penyelamat beranggotakan 7 orang melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian melibatkan perahu LCR dan Perahu Kayak Milik Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
"Tim memulai pencarian dari lokasi awal korban hanyut. Pencarian dilakukan dengan menelusuri alur sungai. Termasuk memeriksa tumpukan sampah dan akar pepohonan yang ada di pinggir sungai. Hingga akhirnya korban bisa kita temukan," jelasnya.
Saat ini, kata Budiono, jenazah bocah malang itu sudah dievakuasi dan diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Dengan penemuan jasad korban, maka seluruh operasi pencarian dihentikan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua potensi SAR yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi," tandasnya.
Seorang bocah bernama Zayyan Akbar Zein (9) warga Dusun 2 Desa Tanjung Alam, Kecamatan Seidadap, Kabupaten Asahan bersama enam orang rekannya pergi ke Sungai Silau tepatnya di Pantai Bunga Desa Tanjung Alam Kec. Seidadap Kab. Asahan untuk bermain air pada Minggu (10/07) sekitar pukul 15.30 wib.
Sesaat kemudian korban melihat sebuah pintu kulkas terapung melintas di tengah sungai, korban kemudian berniat mengambil pintu kulkas tersebut untuk dijadikan mainan di air.
Namun saat akan menjangkau pintu kulkas tersebut, pasir yang diinjak korban tiba-tiba amblas dan menyebabkan korban hilang keseimbangan dan langsung terseret arus sungai.
Korban berusaha minta tolong namun teman-teman korban tidak ada yang berani menolong dikarenakan tidak pandai berenang. Selanjutnya teman-teman korban melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan diteruskan ke Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
Sebelum ditemukan, bocah nahas itu sempat dinyatakan hilang terseret arus Sungai Silau saat bermain air dengan teman-temannya pada Minggu, 10 Juli 2022 sore kemarin.
"Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal korban dinyatakan hilang," kata Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Medan Budiono melalui Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Asahan , Ady Pandawa, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Sapi Ngamuk saat Hendak Disembelih, Seorang Ibu Cedera Terinjak
Penemuan jasad bocah itu bisa dilakukan setelah Pos SAR Tanjung Balai Asahan menurunkan satu tim penyelamat beranggotakan 7 orang melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian melibatkan perahu LCR dan Perahu Kayak Milik Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
"Tim memulai pencarian dari lokasi awal korban hanyut. Pencarian dilakukan dengan menelusuri alur sungai. Termasuk memeriksa tumpukan sampah dan akar pepohonan yang ada di pinggir sungai. Hingga akhirnya korban bisa kita temukan," jelasnya.
Saat ini, kata Budiono, jenazah bocah malang itu sudah dievakuasi dan diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Dengan penemuan jasad korban, maka seluruh operasi pencarian dihentikan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua potensi SAR yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi," tandasnya.
Seorang bocah bernama Zayyan Akbar Zein (9) warga Dusun 2 Desa Tanjung Alam, Kecamatan Seidadap, Kabupaten Asahan bersama enam orang rekannya pergi ke Sungai Silau tepatnya di Pantai Bunga Desa Tanjung Alam Kec. Seidadap Kab. Asahan untuk bermain air pada Minggu (10/07) sekitar pukul 15.30 wib.
Sesaat kemudian korban melihat sebuah pintu kulkas terapung melintas di tengah sungai, korban kemudian berniat mengambil pintu kulkas tersebut untuk dijadikan mainan di air.
Namun saat akan menjangkau pintu kulkas tersebut, pasir yang diinjak korban tiba-tiba amblas dan menyebabkan korban hilang keseimbangan dan langsung terseret arus sungai.
Korban berusaha minta tolong namun teman-teman korban tidak ada yang berani menolong dikarenakan tidak pandai berenang. Selanjutnya teman-teman korban melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan diteruskan ke Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
(msd)
tulis komentar anda