Murid SD Viral di Pelosok Sulsel Gerakkan Hati Emak-emak Pendukung Ganjar

Sabtu, 09 Juli 2022 - 01:54 WIB
Nining berharap, kehadiran rumah singgah dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat desa setempat. Pasalnya, anak-anak yang rumahnya jauh dari sekolah bisa lebih berkonsentrasi dalam proses belajar dan tidak lagi kelelahan ketika tiba di sekolah.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Mak Ganjar Sulsel, Siti Fatimah, mengatakan Mak Ganjar Sulsel juga membagikan paket sembako, menyalurkan hewan kurban berupa sapi untuk Idul Adha, dan memberikan donasi atau santunan untuk anak asuh Mak Ganjar di Desa Tapong.

"Untuk hari ini, Mak Ganjar Sulsel membagikan 500 paket sembako untuk masyarakat, juga ada bantuan untuk 47 anak asuh Mak Ganjar di Desa Tapong. Kita juga menyerahkan hewan kurban untuk masyarakat setempat," kata Fatimah.

Fatimah berharap, kehadiran Mak Ganjar dapat memberi manfaat bagi masyarakat Desa Tapong. Fatimah menyebut kedatangannya sekaligus untuk memperkenalkan Ganjar sebagai Calon Presiden 2024. Mak Ganjar, kata dia, akan terus bergerak menyosialisasikan dan menggalang dukungan buat sang gubernur berprestasi.

"Setelah deklarasi, lalu menggelar doa dan zikir bersama dan baksos pada hari ini, kita akan terus bergerak berkeliling kabupaten atau kota. Beberapa kegiatan yang siap dilaksanakan adalah Ketuk Pintu Mak Ganjar dan operasi pasar murah di kabupaten atau kota," tuturnya.



Antusias dan Dukungan Warga Desa Tapong ke Ganjar


Kehadiran Mak Ganjar Sulsel disambut antusias oleh ratusan warga dari tiga dusun lingkup desa terpencil itu. Mereka berbondong-bondong datang ke balai desa. Mereka terharu atas kepedulian dan perhatian Mak Ganjar yang mau menembus terjalnya medan demi menggelar baksos.

Kepala Desa Tapong, Ridwan, mewakili masyarakat menyampaikan apresiasi terhadap relawan Mak Ganjar yang punya perhatian dan kepedulian tinggi. Terlebih dalam pelaksanaan baksos, turut hadir orang nomor satu Mak Ganjar. Hal itu jelas menunjukkan atensi besar pendukung Ganjar terhadap upaya mensejahterakan masyarakat dan memajukan daerah.

Pada kesempatan itu, Ridwan juga memaparkan perkembangan Desa Tapong yang secara perlahan tapi pasti terus berkembang. Meski Indonesia telah merdeka lebih dari 70 tahun, tapi desanya baru dianggapnya merdeka sejak 2018. Ditandai dengan masuknya aliran listrik dan jaringan internet berupa WiFi pada 2020.

"Minta maaf karena jalan (menuju Desa Tapong) penuh lika-liku. Apa yang ibu ketua umum (DPN Mak Ganjar ) lihat dan lalui, itu sebagian kecil penderitaan yang dialami masyarakat Desa Tapong. Di sini memang perlu dibantu dan diperhatikan," ungkapnya.

Orang nomor satu di Desa Tapong itu pun mendoakan Ganjar dapat dimudahkan jalannya dan kelak menjadi Presiden RI 2024-2029. Bila hal itu terealisasi, kata Ridwan, pihaknya menaruh asa infrastruktur jalan yang kini digenjot pemerintah dapat menyentuh wilayahnya. Musababnya, aktivitas masyarakat masih cukup terbatas karena sulitnya akses jalan.

"Bayangkan, kalau mau beli apa-apa, tidak ada toko dan tidak ada pasar. Sudah lihat sendiri kan jalannya, semoga ke depan bisa diperbaiki. Semoga kalau ada rezeki, kami doakan bisa menjadi Presiden RI," tuturnya.

Perwakilan warga Desa Tapong, Nur Hikmah alias Mila ikut menyampaikan apresiasi kepada Mak Ganjar yang telah menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat desanya. Rangkaian kegiatan dalam baksos ini disebutnya sangat bermanfaat dan membantu masyarakat.

"Mewakili masyarakat Desa Tapong, saya menyampaikan terima kasih. Kedatangan ke sini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa yang tertinggal. Harapan saya mewakili masyarakat ya agar kelak bila memang terpilih ( Ganjar ), ya desa-desa tertinggal seperti Desa Tapong bisa diperbaiki infrastruktur jalannya, seperti desa-desa lain karena akses ke sini masih sulit dijangkau," katanya.



Yuddin dan Nursabbi, didampingi sang ibu, Kamriani, menyampaikan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh Mak Ganjar. Yuddin dan Nursabbi bercerita selama ini akses dari rumah ke sekolahnya memang sangat sulit. Harus melalui hutan dengan ancaman hewan buas, ditambah lagi medannya terjal.

"Iya (empat jam tiba dari rumah ke sekolah), berangkat jam 3 dini hari dan tiba jam 7 pagi," singkat Yuddin.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More