Jelang Idul Adha, DPRD Klungkung Minta Penanganan PMK Dipercepat
Kamis, 07 Juli 2022 - 04:18 WIB
KLUNGKUNG - Menjelang Hari Raya Idul Adha, DPRD Kabupaten Klungkung, Bali meminta penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dipercepat mengingat permintaan hewan kurban meningkat.
"Saya harus memastikan langkah antisipasi apa saja yang sudah dan akan dilakukan untuk mencegah PMK pada ternak. Terlebih, menjelang Hari Raya Idul Adha maka harus ada jaminan bahwa semua hewan ternak yang berasal dari Klungkung dinyatakan sehat," tutur Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom saat meninjau peternakan sapi di Desa Akah, dikutip Rabu (6/7/2022).
Dia meminta para peternak rutin melakukan upaya deteksi dini dan antisipasi pencegahan PMK. Masyarakat harus pro aktif, sehingga tidak menunggu bantuan vaksinasi dari pemerintah.
"Lakukan pemantauan secara berkala, perketat lalu lintas ternak dan segera bentuk satgas sesuai dengan arahan dari pemerintah provinsi. Masyarakat harus pro aktif dan dinas terkait pun harus responsif dalam menyelesaikan masalah PMK ini", papar AA Gde Anom.
Hingga saat ini Pemkab Klungkung belum adanya laporan penemuan ternak sapi yang dinyatakan positif PMK. Meskipun demikian semuanya diminta waspada karena kabupaten tetangga seperti Gianyar, Bangli dan Karangasem sudah ditemukan kasus positif pada ternak sapi.
"Pemerintah daerah perlu menganggarkan dana penanganan PMK di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni dan perubahan. Alokasi dana untuk kebutuhan pembelian obat, vaksin dan disinfektan. Hal ini penting untuk mengoptimalkan bantuan dari pemerintah pusat," ujar Anom.
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan AA Raka Arnawa mengungkapkan bahwa setelah Kementerian Pertanian mengeluarkan surat edaran, maka Bali sudah lockdown dan dilakukan disinfeksi.
"Kami sudah lockdown, tidak ada yang boleh keluar masuk hewan ternak di wilayah provinsi Bali. Untuk kebutuhan Idul Adha Klungkung butuh puluhan sapi dan ratusan kambing. Kami akan pastikan hewan dalam kondisi sehat. Jika ada gelaja maka sampel darahnya akan kami cek di laboratorium. Jika tidak aman maka hewan tersebut tidak boleh dipotong," tegasnya.
"Saya harus memastikan langkah antisipasi apa saja yang sudah dan akan dilakukan untuk mencegah PMK pada ternak. Terlebih, menjelang Hari Raya Idul Adha maka harus ada jaminan bahwa semua hewan ternak yang berasal dari Klungkung dinyatakan sehat," tutur Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom saat meninjau peternakan sapi di Desa Akah, dikutip Rabu (6/7/2022).
Dia meminta para peternak rutin melakukan upaya deteksi dini dan antisipasi pencegahan PMK. Masyarakat harus pro aktif, sehingga tidak menunggu bantuan vaksinasi dari pemerintah.
"Lakukan pemantauan secara berkala, perketat lalu lintas ternak dan segera bentuk satgas sesuai dengan arahan dari pemerintah provinsi. Masyarakat harus pro aktif dan dinas terkait pun harus responsif dalam menyelesaikan masalah PMK ini", papar AA Gde Anom.
Hingga saat ini Pemkab Klungkung belum adanya laporan penemuan ternak sapi yang dinyatakan positif PMK. Meskipun demikian semuanya diminta waspada karena kabupaten tetangga seperti Gianyar, Bangli dan Karangasem sudah ditemukan kasus positif pada ternak sapi.
"Pemerintah daerah perlu menganggarkan dana penanganan PMK di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni dan perubahan. Alokasi dana untuk kebutuhan pembelian obat, vaksin dan disinfektan. Hal ini penting untuk mengoptimalkan bantuan dari pemerintah pusat," ujar Anom.
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan AA Raka Arnawa mengungkapkan bahwa setelah Kementerian Pertanian mengeluarkan surat edaran, maka Bali sudah lockdown dan dilakukan disinfeksi.
"Kami sudah lockdown, tidak ada yang boleh keluar masuk hewan ternak di wilayah provinsi Bali. Untuk kebutuhan Idul Adha Klungkung butuh puluhan sapi dan ratusan kambing. Kami akan pastikan hewan dalam kondisi sehat. Jika ada gelaja maka sampel darahnya akan kami cek di laboratorium. Jika tidak aman maka hewan tersebut tidak boleh dipotong," tegasnya.
(shf)
tulis komentar anda