Business Talk FEB Unisma: Tantangan Ekonomi di Tengah Pandemi
Kamis, 25 Juni 2020 - 11:44 WIB
MALANG - Pandemi COVID-19, berdampak serius terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Hal ini menjadi perhatian Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma).
(Baca juga: Heroik! Kades di Blitar Bantu Warga Melahirkan di Pinggir Jalan )
Perhatian itu salah satunya diwujudkan dalam berbagai kajian ilmiah, untuk mencari solusi atas persoalan-persoalan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang terus melanda segala sendi kehidupan bangsa.
Dalam forum rutin Business Talk yang bersamaan dengan peringatan 39 tahun FEB Unisma, digelar kajian ilmiah tentang tantangan kehidupan normal baru bagi dunia ekonomi, dengan menghadirkan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto.
Forum ilmiah yang digelar secara daring tersebut, menurut Dekan FEB Unisma, Nur Diana menjadi ruang diskusi ilmiah untuk mencari solusi-solusi di tengan pandemi COVID-19, dan tekanan ekonomi global akibat perang dagang antara Chin, dengan Amerika Serikat (AS).
"Jauh sebelum pandemi COVID-19, kita sudah dalam tekanan perang dagan China, dengan AS. Saat pandemi COVID-19 tantangannya semakin besar, karena ada pembatasan-pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan COVID-19. Pembatasan ini tentunya berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Diana.
Dia menyebutkan, berbagai tekanan itu membuat target pertumbuhan ekonomi triwulan pertama yang dicanangkan pemerintah sebesar 2,97% gagal dicapai. Bahkan, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, bisa terjun bebas dikisaran -0,4% sampai dengan -2,3 %.
"Normal baru yang dicanangkan pemerintah, perlu adanya tatanan baru di bidang perekonomian. Mengingat tantangan perdagangan global dan nasional semakin kompleks. Pemerintah harus membuat terobosan baru dalam bentuk kebijakan diberbagai sektor, agar mampu menyelamatkan masyarakat baik dari sisi kesehatan dan menggairahkan perekonomian Indonesia," ucapnya.
(Baca juga: 156 TKA China Tiba, Kerusuhan Pecah di Dekat Bandara Haluoleo )
(Baca juga: Heroik! Kades di Blitar Bantu Warga Melahirkan di Pinggir Jalan )
Perhatian itu salah satunya diwujudkan dalam berbagai kajian ilmiah, untuk mencari solusi atas persoalan-persoalan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang terus melanda segala sendi kehidupan bangsa.
Dalam forum rutin Business Talk yang bersamaan dengan peringatan 39 tahun FEB Unisma, digelar kajian ilmiah tentang tantangan kehidupan normal baru bagi dunia ekonomi, dengan menghadirkan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto.
Forum ilmiah yang digelar secara daring tersebut, menurut Dekan FEB Unisma, Nur Diana menjadi ruang diskusi ilmiah untuk mencari solusi-solusi di tengan pandemi COVID-19, dan tekanan ekonomi global akibat perang dagang antara Chin, dengan Amerika Serikat (AS).
"Jauh sebelum pandemi COVID-19, kita sudah dalam tekanan perang dagan China, dengan AS. Saat pandemi COVID-19 tantangannya semakin besar, karena ada pembatasan-pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan COVID-19. Pembatasan ini tentunya berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Diana.
Dia menyebutkan, berbagai tekanan itu membuat target pertumbuhan ekonomi triwulan pertama yang dicanangkan pemerintah sebesar 2,97% gagal dicapai. Bahkan, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, bisa terjun bebas dikisaran -0,4% sampai dengan -2,3 %.
"Normal baru yang dicanangkan pemerintah, perlu adanya tatanan baru di bidang perekonomian. Mengingat tantangan perdagangan global dan nasional semakin kompleks. Pemerintah harus membuat terobosan baru dalam bentuk kebijakan diberbagai sektor, agar mampu menyelamatkan masyarakat baik dari sisi kesehatan dan menggairahkan perekonomian Indonesia," ucapnya.
(Baca juga: 156 TKA China Tiba, Kerusuhan Pecah di Dekat Bandara Haluoleo )
tulis komentar anda