7 Sapi di Blora Sembuh dari PMK usai Diberi Minuman Ramuan Tradisional
Minggu, 19 Juni 2022 - 20:40 WIB
BLORA - Tujuh ekor sapi di Kabupaten Blora , Jawa Tengah sembuh dari penyakit mulut dan kuku ( PMK ) usai diobati dengan ramuan tradisional. Saat ini nafsu makan ketujuh sapi itu sudah kembali normal seperti sediakala.
Tujuh ekor sapi milik warga Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sembuh dari penyakit mulut dan kuku.
Ketujuh sapi ini sebelumnya terpapar PMK hingga tidak bisa berdiri dan membuat nafsu makannya hilang, bahkan satu hewan ternaknya sempat mati karena terjangkit wabah tersebut.
Pemilik sapi, Lilik Yuliantono mengaku sempat panik terhadap kondisi ketujuh sapinya tersebut, dia lalu memberikan minuman dari ramuan tradisional yang dia dapatkan dari orang tua.
Ramuan tersebut terdiri dari daun binahong, mengkudu, yodium, jahe dan kunyit yang direbus jadi satu, ramuan tersebut lalu dicampur dengan vitamin dan diminumkan dalam kondisi hangat.
“Setelah rutin diobati setiap hari, kini ketujuh sapi itu kembali sehat dan sudah bisa berdiri kembali,” katanya.
Lilik pun berharap agar pemerintah segera memberikan vaksin. Pasalnya, penyebaran penyakit ini tergolong cukup cepat.
Tujuh ekor sapi milik warga Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sembuh dari penyakit mulut dan kuku.
Baca Juga
Ketujuh sapi ini sebelumnya terpapar PMK hingga tidak bisa berdiri dan membuat nafsu makannya hilang, bahkan satu hewan ternaknya sempat mati karena terjangkit wabah tersebut.
Pemilik sapi, Lilik Yuliantono mengaku sempat panik terhadap kondisi ketujuh sapinya tersebut, dia lalu memberikan minuman dari ramuan tradisional yang dia dapatkan dari orang tua.
Ramuan tersebut terdiri dari daun binahong, mengkudu, yodium, jahe dan kunyit yang direbus jadi satu, ramuan tersebut lalu dicampur dengan vitamin dan diminumkan dalam kondisi hangat.
Baca Juga
“Setelah rutin diobati setiap hari, kini ketujuh sapi itu kembali sehat dan sudah bisa berdiri kembali,” katanya.
Lilik pun berharap agar pemerintah segera memberikan vaksin. Pasalnya, penyebaran penyakit ini tergolong cukup cepat.
(nic)
tulis komentar anda