300 Ternak Sapi di Simalungun Positif PMK, Peternak Dilarang Bawa Hewan dari Luar
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (Hanpang) Pemkab Simalungun menangani sekitar 300 ekor ternak lembu yang positif penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan Perikanan, Peternakan dan Hanpang Pemkab Simalungun Robert Pangaribuan yang dihubungi Sabtu (18/6/2022) mengatakan, pihaknya terus memberikan penyuluhan kepada peternak sapi untuk meningkatkan pemberian vitamin kepada ternaknya untuk mengantisipai terjangkit PMK.
"Sampai saat ini sudah ditangani sekitar 300 ekor ternak sapi yang positif PMK, dan sudah sembuh," ujar Robert.
Robert mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan penyebaran PMK di Kabupaten Simalungun berkordinasi dengan pihak terkait dan kepala desa, sehingga jika ditemukan kasus suspect penanganannya dapat dengan cepat dilakukan.
Terpisah, Kepala Desa Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Suyatno mengatakan pemerintahan desa melarang peternak membawa sapi dari luar untuk mencegah penyebaran PMK .
"Begitu kasus PMK berkembang saya kumpulkan peternak sapi dan melarang mereka membawa sapi dari luar seperti Riau maupun daerah lain ke desa Syahkuda Bayu, untuk mencegah penyebaran ke ternak warga sini (Syahkuda Bayu)," ujar Suyatno.
Peternak sapi di Desa Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Thaleb menambahkan hingga saat ini kasus PMK belum sampai ke wilayahnya. "Masih aman sampai saat ini, belum ada ternak sapi saya yang kena PMK," ujar Thaleb.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan, Peternakan dan Hanpang Pemkab Simalungun Robert Pangaribuan yang dihubungi Sabtu (18/6/2022) mengatakan, pihaknya terus memberikan penyuluhan kepada peternak sapi untuk meningkatkan pemberian vitamin kepada ternaknya untuk mengantisipai terjangkit PMK.
"Sampai saat ini sudah ditangani sekitar 300 ekor ternak sapi yang positif PMK, dan sudah sembuh," ujar Robert.
Robert mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan penyebaran PMK di Kabupaten Simalungun berkordinasi dengan pihak terkait dan kepala desa, sehingga jika ditemukan kasus suspect penanganannya dapat dengan cepat dilakukan.
Terpisah, Kepala Desa Syahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Suyatno mengatakan pemerintahan desa melarang peternak membawa sapi dari luar untuk mencegah penyebaran PMK .
"Begitu kasus PMK berkembang saya kumpulkan peternak sapi dan melarang mereka membawa sapi dari luar seperti Riau maupun daerah lain ke desa Syahkuda Bayu, untuk mencegah penyebaran ke ternak warga sini (Syahkuda Bayu)," ujar Suyatno.
Peternak sapi di Desa Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Thaleb menambahkan hingga saat ini kasus PMK belum sampai ke wilayahnya. "Masih aman sampai saat ini, belum ada ternak sapi saya yang kena PMK," ujar Thaleb.
(don)