Hentikan Penyebaran Wabah, Pemkab Garut Ajukan 13.000 Dosis Vaksin PMK ke Pusat
Rabu, 15 Juni 2022 - 04:01 WIB
GARUT - Sebanyak 13.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) diusulkan Kabupaten Garut ke pemerintah pusat. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani mengatakan, dosis yang diajukan itu telah disesuaikan dengan populasi ternak di daerah, khususnya sapi perah.
Sofyan berharap vaksin tersebut dapat segera dikirimkan untuk memutus menyebarnya wabah PMK. Dari informasi yang dia dapat, pengiriman vaksin PMK untuk Jawa Barat baru akan dilaksanakan Agustus tanggal 16 Juni.
"Diperkirakan baru bisa sampai ke Garut sekitar satu pekan ke depan," ujar Sofyan Yani, Selasa (14/6/2022).
Sambil menunggu kedatangan vaksin PMK, tuturnya, pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit akibat terpapar pun terus dilakukan. Di sisi lain, ia mengaku petugas kerap mengalami kendala dalam penanganan penyebaran PMK karena tingkat penyebaran yang tinggi.
"Selama belum ada vaksin, pengobatan terus kami lakukan meski berat juga. Tingkat penyebarannya sangat tinggi ditambah ketersediaan obat-obatan kita juga terus menipis," katanya.
Menurut Sofyan, selama ini Garut hanya memiliki stok obat-obatan 2.500 dosis. Kini stoknya tinggal sedikit karena setiap hari terus digunakan untuk mengobati hewan ternak yang terpapar PMK yang jumlahnya sangat banyak.
"Selain dosis vaksin, kami berharap pemerintah pusat maupun provinsi juga segera mengirimkan bantuan berupa obat-obatan ke Garut. Ada pun obat-obatan yang dibutuhkan antara lain obat antibodi dan vitamin," ucapnya.
Baca: Geger! Babi Hutan Masuk Permukiman Serang Warga, 4 Orang Terluka.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Kabupaten Garut, hingga Senin (13/6/2022), Tim Teknis Kesehatan Hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan di ternak tak bergejala dengan total populasi 4.046 ekor. Sofyan menyebut jumlah kecamatan di Garut yang sudah terdampak PMK telah mencapai 18 kecamatan.
Untuk pengobatan, kata dia, telah dilakukan terhadap 2.764 ekor hewan yang bergejala PMK. Rinciannya, domba 68 ekor, kambing 4 ekor, kerbau 6 ekor, sapi potong 1.397 ekor, dan sapi perah 1.289 ekor. Baca Juga: Seusai Pemakaman, Keluarga Ridwan Kamil Stop Informasi Terkait Kepergian Eril.
"Sedangkan ternak yang telah menunjukkan sembuh atau perbaikan kondisi pasca pengobatan sebanyak 1.471 ekor ternak. Adapun ternak bergejala PMK yang mati berjumlah 50 ekor dimana yang terbanyak terjadi di Kecamatan Cilawu mencapai 25 ekor," ucap Sofyan.
Sofyan berharap vaksin tersebut dapat segera dikirimkan untuk memutus menyebarnya wabah PMK. Dari informasi yang dia dapat, pengiriman vaksin PMK untuk Jawa Barat baru akan dilaksanakan Agustus tanggal 16 Juni.
"Diperkirakan baru bisa sampai ke Garut sekitar satu pekan ke depan," ujar Sofyan Yani, Selasa (14/6/2022).
Sambil menunggu kedatangan vaksin PMK, tuturnya, pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit akibat terpapar pun terus dilakukan. Di sisi lain, ia mengaku petugas kerap mengalami kendala dalam penanganan penyebaran PMK karena tingkat penyebaran yang tinggi.
"Selama belum ada vaksin, pengobatan terus kami lakukan meski berat juga. Tingkat penyebarannya sangat tinggi ditambah ketersediaan obat-obatan kita juga terus menipis," katanya.
Menurut Sofyan, selama ini Garut hanya memiliki stok obat-obatan 2.500 dosis. Kini stoknya tinggal sedikit karena setiap hari terus digunakan untuk mengobati hewan ternak yang terpapar PMK yang jumlahnya sangat banyak.
"Selain dosis vaksin, kami berharap pemerintah pusat maupun provinsi juga segera mengirimkan bantuan berupa obat-obatan ke Garut. Ada pun obat-obatan yang dibutuhkan antara lain obat antibodi dan vitamin," ucapnya.
Baca: Geger! Babi Hutan Masuk Permukiman Serang Warga, 4 Orang Terluka.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Kabupaten Garut, hingga Senin (13/6/2022), Tim Teknis Kesehatan Hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan pada ternak bergejala PMK dan di ternak tak bergejala dengan total populasi 4.046 ekor. Sofyan menyebut jumlah kecamatan di Garut yang sudah terdampak PMK telah mencapai 18 kecamatan.
Untuk pengobatan, kata dia, telah dilakukan terhadap 2.764 ekor hewan yang bergejala PMK. Rinciannya, domba 68 ekor, kambing 4 ekor, kerbau 6 ekor, sapi potong 1.397 ekor, dan sapi perah 1.289 ekor. Baca Juga: Seusai Pemakaman, Keluarga Ridwan Kamil Stop Informasi Terkait Kepergian Eril.
"Sedangkan ternak yang telah menunjukkan sembuh atau perbaikan kondisi pasca pengobatan sebanyak 1.471 ekor ternak. Adapun ternak bergejala PMK yang mati berjumlah 50 ekor dimana yang terbanyak terjadi di Kecamatan Cilawu mencapai 25 ekor," ucap Sofyan.
(nag)
tulis komentar anda