Jadi Korban Kebijakan, PKL Sarkem Minta Mantan Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti Dimiskinkan
Kamis, 09 Juni 2022 - 16:54 WIB
Lelaki ini bercerita ketika beberapa tahun lalu berjuang di tengah hiruk-pikuk Jogja. Pada 8-9 Oktober 2013 yaitu tepat ulang tahun Kota Jogja, ia nekat membuat tulisan di pojok beteng wetan dengan tulisan 'Jogja Ora Didol'.
"Setelah beberapa hari tulisan itu hilang. Namun saya bertekad tetap mendengungkan tulisan tersebut hidup sebagai simbol perlawanan terhadap praktek kecurangan pemerintahan Haryadi Suyuti," ujarnya.
Karena perjuangannya tersebut Arif pernah mendapatkan ancaman secara psikis. Terutama kefika dia tertangkap tangan membuat tulisan tersebut dan dibawa ke Balai Kota untuk menjalani pemeriksaan atau interogasi.
Setelah itu, Arif mengaku kembali aktif bersepeda dari tahun 2013 sampai 2022. Dia melihat justru Kota Yogyakarta semakin parah kondisi dan semakin tidak tertata.
Ia kembali membuat slogan Ora Masalah Har sebagai sebuah gerakan menolak Sego Segawe dihapus.
"Sego Segawe (Sepeda Nggo Sekolah Ro Nyambut Gawe) itu gerakan cukup bagus. Tetapi justru dihapus oleh Haryadi Suyuti," tandasnya.
"Setelah beberapa hari tulisan itu hilang. Namun saya bertekad tetap mendengungkan tulisan tersebut hidup sebagai simbol perlawanan terhadap praktek kecurangan pemerintahan Haryadi Suyuti," ujarnya.
Karena perjuangannya tersebut Arif pernah mendapatkan ancaman secara psikis. Terutama kefika dia tertangkap tangan membuat tulisan tersebut dan dibawa ke Balai Kota untuk menjalani pemeriksaan atau interogasi.
Setelah itu, Arif mengaku kembali aktif bersepeda dari tahun 2013 sampai 2022. Dia melihat justru Kota Yogyakarta semakin parah kondisi dan semakin tidak tertata.
Ia kembali membuat slogan Ora Masalah Har sebagai sebuah gerakan menolak Sego Segawe dihapus.
"Sego Segawe (Sepeda Nggo Sekolah Ro Nyambut Gawe) itu gerakan cukup bagus. Tetapi justru dihapus oleh Haryadi Suyuti," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda