Miris, Ada Sungai Sampah di Pesisir Pantai Utara Pasuruan

Selasa, 23 Juni 2020 - 21:03 WIB
Tumpukan sampah memenuhi sungai yang akan menuju muara di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Foto/iNews TV/Jaka Samudra
PASURUAN - Pemandangan di pesisir Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sungguh miris. Tumpukan sampah memenuhi aliran sungai yang menuju ke muara.

(Baca juga: Tangis Haru Warga Papua Lepas Kepulangan Prajurit Kostrad )

Sungai penuh sampah itu ada di Desa Tambak Lekok, Kecamatan lekok, Kabupaten Pasuruan. Tragisnya, kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun, dan akan semakin parah saat terjadi banjir.



Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, menjadi faktor utama terjadinya tumpukan sampah di aliran sungai tersebut. Selain menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, tumpukan sampah ini juga menimbulkan aroma busuk yang menyengat.

Salah seorang warga Desa Tambak Lekok, Mahmud Jufri menyebutkan, sampah-sampah ini berasal dari desa-desa di atas yang terbawa arus hingga ke wilayah desanya. "Kalau musim penghujan lebih parah lagi, sampahnya semakin banyak," tuturnya.

Ada lima desa yang berada di sepanjang aliran sungai menuju muara Pantura tersebut, antara lain Desa Branang, Desa Tampung, Desa Jatiarjo, Desa Balonganyar, dan Desa Tambak Lekok.

(Baca juga: Tak Disiplin, Warga 2 RT di Kota Malang Positif COVID-19 )

Terbatasnya fasilitas untuk pembuangan sampah, juga menjadi salah satu faktor yang memicu warga membuang sampah ke sungai. "Banyak yang sengaja datang naik sepeda motor lalu membuang sampah di sungai ini," ujar warga Desa Tambak Lekok, Suyit.

Bahkan, dia menyebutkan, bukan hanya pampers dan sampah plastik saja yang dibuang di aliran sungai ini, tetapi juga ditemukan kasur, bantal, hingga kayu.

Camat Lekok, Fauzan mengaku, faktor kesadaran masyarakat menjadi pemicu utama tercemarnya sungai oleh sampah. "Mereka membuang sampah secara sembarangan, sehingga masuk ke aliran sungai," ungkapnya.

Dia mengatakan, terus melakukan sosialisasi di masyarakat untuk menekan pencemaran sungai tersebut. Rencananya juga akan dibangun tempat sampah sistemik, dan dikelola bersama melalui badan usaha milik desa (BUMDes).
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content